JENO AS [ANAK KOST]

35.1K 4.5K 1K
                                    

"DEKK!" suara teriakan mama yang memanggilku dari lantai bawah membuatku mengerang kesal.

"iya sebentar," balasku seraya beranjak duduk dari ranjang yang dipenuhi dengan makanan ringan untuk menemani acara menontonku.

"DEKKKK!" panggil mama sekali lagi, kali ini lebih nyaring.

"IYA MA, BENTAR!" merasa kesal, aku akhirnya membalas panggilan mama dengan suara melengkingku.

"MAKANYA KALO DIPANGGIL ITU NYAUT."

aku mengacak rambutku kesal, aku tuh udah nyaut mama aja udah berumur. becanda ma.

"SINI LAH KELUAR!"

astaga ma, sabar sebentar kenapa sih. anakmu ini punya darah rendah jadi kalo habis rebahan harus duduk dulu sebentar.

setelah beberapa saat, aku akhirnya berjalan keluar kamar dengan langkah malas.

menghampiri mama yang sudah rapih dengan pakaian perginya di ruang tengah.

"kenapa?" tanyaku malas. mama melotot, mengisyaratkanku untuk duduk terlebih dahulu.

"kenapa ibuku yang paling cantikkkk."

"ibu kamu cuma mama, ya jelas paling cantik lah," balas mama seraya mengibas rambut badainya membuatku memutar bola mata malas.

"kenapa manggil aku?"

"oh itu, siap-siap sana. anterin mama ke kosan," ucap mama dengan santainya, "ih males, pak yono kemana emang?"

kosan yang mama maksud di sini adalah kosan miliknya, bangunan sederhana yang sengaja papa bangun khusus untuk mahasiswa.

"pulang kampung, istrinya melahirkan," ucap mama yang aku balas anggukan, aku berjalan menaiki tangga menuju kamar untuk mengganti baju.

namun sebelum masuk ke kamar aku berbalik, menatap mama dari lantai dua.

"mau ngapain emang ke kostan?" mama mendecak, mungkin merasa kesal karena aku banyak bertanya.

"mau nagih uang bulanan, udah cepet sana ganti baju"

"mpok risma kemana emang?"

mpok risma adalah seorang wanita paruh baya yang mama percayakan untuk menjaga kostannya.

"BANYAK TANYA AH KAYA DORA, GANTI BAJU SANA CEPETANNN!"

"YANG CANTIK YA SIAPA TAU ADA YANG NYANTOL!"

---

setelah memarkirkan mobil di halaman depan kostan, mama langsung turun dari mobil dan menyeretku untuk ikut masuk ke dalam.

"permisi." aku mendelik ketika mendengar suara mama yang berubah 180° lebih halus saat berbicara, sangat berbanding terbalik ketika di rumah.

jangan bilang mama mau selingkuh sama berondong!? oh no.

aku gak mau punya papa tiri berondong, tapi kalo kaya sih gak papa deh kayaknya..

eh nggak deh! nggak banget ew.

"eh tante, silahkan masuk tante." laki-laki yang sudah jelas adalah seorang mahasiswa tersenyum ramah dan mempersilahkan kami masuk ke dalam bangunan bertingkat tiga itu.

"gimana tinggal di sini? nyaman?" tanya mama setelah laki-laki yang tadi membukakan pintu itu duduk di hadapan kami.

"alhamdulillah nyaman, tante. kebetulan juga rata-rata yang kos di sini satu kampus."

mama dan laki-laki itu terus membicarakan hal yang tidak terlalu aku mengerti, dan aku hanya mengangguk-angguk seperti orang bodoh.

"oh iya jeno, kenalin ini anak tante."

oh ternyata namanya jeno.

"jeno." laki-laki bernama jeno itu mengulurkan tangannya ke hadapanku.

aku membalas jabatan tangannya dengan canggung dan menggumamkan namaku pelan.

astaga, senyumnya manis banget mau nangis.

"anak-anak yang lain pada kemana?" tanya mama yang membuyarkan lamunanku, aku melotot ketika melihat tautan tanganku dan jeno belum kunjung terlepas.

"maaf.." cicitku malu, jeno terkekeh pelan.

"yang lain pada pulang ke rumahnya sih biasanya kalo sabtu-minggu begini."

mama mengangguk paham. membuatku ikut mengangguk.

"jeno gak pulang juga?" tanya mama penasaran, "enggak, tante. kalo mau pulang harus nyebrang pulau soalnya hehe."

hehe

HEHE

hEhE

kalo begini ceritanya nanti malem gak usah pake ngehalu dulu juga udah mimpi indah aku.

setelah mengobrol selama hampir satu jam lamanya, mama akhirnya pamit pada jeno yang dibalas dengan anggukan serta senyum manis dari laki-laki itu.

jeno kemudian mengantarku dan mama sampai ke depan pintu.

"makasih ya, jeno. maaf juga tante ganggu waktunya," ucap mama sungkan, "gak ganggu sama sekali kok, tante."

jeno melirikku yang hanya diam di samping mama dengan senyum kecilnya, "anaknya cantik, tante."

aku melotot kaget, tak menyangka jeno akan berbicara seperti itu pada mama.

"cantik kalo males mandi ya percuma " ucap mama yang membuat jeno tertawa.

"justru karena udah cantik gak perlu sering-sering mandi, tante. nanti kalo bidadari minder gimana."

mama terkekeh pelan, "kamu bisa aja, jangan ngomong gitu ah nanti makin males mandi dia."

"mama!" protesku ketika melihat mama dan jeno malah asik tertawa bersama.

"ya udah, kalo gitu tante pulang dulu ya. assalamualaikum."

"wa'alaikumussalam, hati-hati tante."

aku mengekori mama yang lebih dulu berjalan di depanku sebelum sebuah tangan kekar menahan lenganku.

aku berbalik, menatap jeno bingung.

"jangan ngebut ya, kamu bawa calon mertuaku soalnya."

SKSKSKSK P MKST?!?!?!?








jeno adibaskara, ketua bem ipb 2021 😭👍🏻

jeno adibaskara, ketua bem ipb 2021 😭👍🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now