YUTA AS [PREMAN KAMPUS]

49.2K 5.6K 1K
                                    

aku berlari memasuki koridor kampus dengan tergesa, satu menit lagi mata kuliah pak chanyeol akan segera dimulai dan aku baru sampai kampus karena telat bangun.

aku terus berlari hingga tidak melihat seseorang yang juga berjalan berlawanan arah dariku. hingga tanpa sengaja kami bertabrakan.

membuatku terjatuh di atas tubuhnya. aku melotot, lantas langsung bangkit ketika melihat siapa yang berada di bawahku itu.

kak yuta.

primadona kampus yang terkenal dengan julukan 'preman kampus' itu berada di bawahku.

"maaf, kak."

aku bangkit lalu menunduk sedalam mungkin padanya, bisa ku lihat lelaki itu beranjak bangkit sebelum tertawa remeh dan detik selanjutnya daguku dicengkram dengan sangat kuat oleh kak yuta.

"lo bilang maaf?" aku menelan ludah susah payah ketika mendengar suara dinginnya, ugh mengapa aku harus berurusan dengan 'preman' ini sih?!

"maaf banget kak, tapi aku ada kelas bentar lagi." kak yuta tersenyum sinis, "lo pikir gua peduli?" ucap kak yuta yang membuatku meringis takut.

"aku bakal ngapain aja deh kak, tapi plis lepasin aku dulu." kak yuta terlihat berfikir sejenak sebelum melepas cengkramannya, "awas aja kalo lo kabur."

aku menunduk sekali lagi sebelum berlari meninggalkan kak yuta yang saat ini tersenyum miring.

"menarik."

———

saat ini aku berada di kantin fakultas teknik yang terlihat lebih sepi daripada biasanya.

aku berjalan menuju salah satu meja kosong yang berada di ujung kantin, mengabaikan para kakak tingkat yang bersiul, menggodaku.

aku duduk di meja itu seraya memainkan ponsel yang berada digenggamanku, untuk menghilangkan rasa bosan ketika menunggu pesananku.

"hai cantik, gua boleh duduk sini?" aku menoleh dan mendapati kak johnny, salah satu primadona kampus yang sering di panggil dengan sebutan 'buaya darat' oleh semua mahasiswa kampus.

aku sering dengar dari kedua temanku kalau lelaki yang berada di sampingku ini suka menggoda adik tingkat, dan mengajaknya 'tidur' bersama.

aku bergidik ngeri, lalu menggeser bokongku, mencoba menjaga jarak dengan kak johnny yang mulai memagang pahaku dengan tidak sopannya.

aku hampir memekik, ketika seseorang memukul pipi kak johnny dengan sangat kencang. membuat lelaki itu hampir saja terjungkal.

"wow, chill dude." kak johnny mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah sebelum bangkit dan membalas pukulan kak yuta.

iya, tadi yang memukul kak johnny adalah kak yuta.

dan aku benar-benar memekik kencang ketika melihat kak johnny membalas pukulan kak yuta tak kalah kencang.

lelaki itu tersenyum miring sebelum menendang perut kak johnny, membuat banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka.

hingga seorang lelaki yang aku ketahui bernama taeyong, teman kak johnny, datang dan langsung menarik lengan kak johnny menjauhi mejaku.

aku menarik napas dalam sebelum lalu mendekati kak yuta yang sedang meringis kecil karena pukulan kak johnny.

"kak ayo ke uks, aku bantu obatin." kak yuta menepis lenganku kasar lalu menatapku datar.

"gak perlu."

———

saat ini aku sedang berada di depan gerbang utama, menunggu xiaojun--sepupuku--untuk menjemput.

tak lama kemudian aku merasa seseorang datang dan berdiri di sebelahku, tanpa rasa takut, aku menoleh dan mendapati kak yuta.

kakak tingkat yang tadi pagi tak sengaja ku tabrak, dan kakak tingkat yang berhasil membantuku keluar dari 'kandang buaya'.

"nunggu siapa?" tanya kak yuta entah pada siapa, karena lelaki itu sama sekali tidak menatapku yang membuatku bingung.

"kakak... nanya saya?" kak yuta menoleh lalu menatapku tajam, sangat tajam. "memang yang ada disini siapa lagi?"

saat ini gerbang utama memang sangat sepi, entah karena para mahasiswa sudah pulang atau sedang berada di kantin untuk nongkrong.

"nunggu xiaojun, kak." kak yuta mengangguk singkat lalu kembali membuang muka. aku menggaruk tengkuk, merasa situasi saat ini sangat canggung.

lima belas menit kemudian, ponselku berdering. yang membuatku dan kak yuta—yang masih berada disebelahku—menoleh.

lalu menggeser ikon berwarna hijau ketika nama xiaojun terlihat di sana.

aku memutus sambungan itu lalu menghela napas, xiaojun mengatakan kalau dia akan ada bimbingan tambahan yang membuatku mau tidak mau harus pulang sendiri.

kak yuta menatapku yang terlihat kesal itu lalu membuka suaranya, "kenapa?"

"xiaojun gak bisa jemput." tanpa sadar aku memajukan bibir bawahku dengan kaki yang menghentak kesal.

"pulang sama gua mau?" tawarnya yang membuatku langsung menatapnya dengan mata melebar.

"emang gak ngerepotin kak?" kak yuta menggeleng seraya tersenyum tipis, yang membuatku tanpa sadar menatap wajahnya dengan tatapan kagum.

GANTENG BANGET WOY KALO SENYUM, hikd. teriakku dalam hati

"woy." kak yuta menepuk pipiku pelan yang membuatku tersadar dari lamunan, "mau pulbar gak?" tanyanya sekali lagi, yang tentu saja aku balas anggukan cepat.

kak yuta terkekeh kecil sebelum mengajakku untuk ke arah parkiran kampus.

"masuk," titahnya seraya membuka pintu penumpang bagian depan, aku mengulum bibir, merasa tak enak.

"rumah lo dimana?" aku memberi tahu alamatku, sesekali menunjuk jalan-jalan tikus agar lebih cepat sampai, karena jujur saja. aku tidak kuat kalau harus berlama-lama dengan 'preman kampus' ini.

———

aku membuka pintu gerbang rumahku, dan hampir saja terjungkal ketika mendapati kak yuta dengan mobil hitamnya berada di depan rumahku.

"udah siap?" aku mengernyit, lalu segera mengunci pintu gerbang rumahku sebelum berjalan mendekatinya.

"kakak ngapain disini?" lelaki blaster jepang itu tersenyum membuatku tanpa sadar ikut menarik kedua ujung bibirku.

"jemput lo, kita ke kampus bareng." aku membulatkan bibir lalu kembali menatap kak yuta yang jauh lebih tinggi dariku.

"ya udah kalo gitu ayo berangkat, nanti telat. aku ada kelas pagi." kak yuta menahan pergelangan tanganku dengan lembut.

"lo belom jawab pertanyaan gua." aku mengernyit, menatapnya bingung, "pertanyaan yang mana, kak?"

kak yuta mendengus geli lalu menarik bahuku agar menatapnya, "udah siap?"

"ya udah lah kak, ayo berang--"

"udah siap jadi pacar gua?" aku mematung dengan mata membelalak kaget. "p-pacar?"

"iya, atau lo mau gua langsung izin sama orang tua lo di dalem?"








NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now