JAEMIN AS [MUSUH]

46.2K 4.7K 616
                                    

"pengen cilor dah," gumamku saat melihat jam istirahat akan berlangsung sebentar lagi, "ngidam mulu, hamil anak sapa si?"

sahutan yang berasal dari arah belakangku itu tak ku hiraukan, membuatnya mendecak.

"sombong amat sih." jaemin, lelaki itu mencolek bahuku genit. "apa sih, jamet." aku berbalik, menatapnya dengan tatapan tajam.

"widih, galakkk." aku mendengus lalu lebih memilih untuk memperhatikan pak sehun yang sedang mengajar di depan kelas.

bel istirahat akhirnya berbunyi, pak sehun segera mengakhiri pelajarannya dan pamit undur diri.

semua teman-temanku langsung meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. seperti sekolah pada umumnya, pelajaran sejarah selalu membosankan, dan membuat teman-teman di kelasku lebih memilih untuk tidur daripada memperhatikan guru muda berusia tiga puluh tahun itu mengoceh di depan kelas.

"kantin yuk!" somi menghampiri mejaku, membuatku langsung beranjak sebelum pandanganku mendapati noda berwarna merah di kursi yang aku duduki.

sial.

aku tembus, dan yang lebih sialnya lagi. aku tidak membawa pembalut ataupun jaket.

"eum... lo sama ryujin dulu aja deh som, gue bocor," cicitku di akhir kalimat, "serius!? aduh gue juga gak bawa pembalut sama jaket lagi."

somi terlihat panik, membuatku langsung menepuk lengannya pelan. "santai, lo ke kantin aja sana."

somi menatapku tak enak, "gak papa? gue temenin lo aja deh." aku mendengus gemas.

"gak papaa. udah sana ke kantin aja nanti maag lo kambuh, gue ketawa paling depan." somi akhirnya mengalah, dan langsung berjalan menuju kantin bersama ryujin dan chaeryong.

sementara aku hanya diam, dengan kepala yang aku tenggelamkan di lipatan tanganku, "sshh."

aku meringis saat rasa sakit mulai terasa, dan tanpa sadar meremat ujung rok sekolah yang aku gunakan.

"woy!" aku mendecak saat suara jaemin terdengar, "woy bangun dulu." jaemin menarik rambutku pelan membuatku langsung mendongak dan menatapnya tajam.

"APA SIH!?" jaemin berjengit, "galak euy, eh ini. kata somi lo bocor jadi tadi gue ke supermarket depan beliin lo soptek."

jaemin menyodorkan sekantung plastik berisi pembalut yang selalu aku gunakan, jamu pereda rasa sakit dan beberapa makanan ringan yang dapat mengganjal perut.

"sana ke toilet, bangku lo biar urusan gue." jaemin menarik bahuku, lalu melingkarkan jaket miliknya di pinggangku.

"makanya lain kali bawa cadangan." jaemin menepuk pucuk kepalaku sebentar, lalu menyuruhku untuk segera ke kamar mandi.

sementara ia membersihkan bangku yang aku duduki menggunakan tisu basah yang ia beli.

———

setelah selesai, aku langsung menghampiri jaemin yang sedang duduk di bangkunya.

jam istirahat sebentar lagi akan selesai, dan sepertinya 'teman' sekelasku itu sama sekali belum memakan apapun.

"jaem, lo gak makan?" tanyaku seraya membuat kemasan roti yang jaemin belikan untukku.

"dah kenyang," jawab jaemin tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone-nya.

"makan nih." aku menyodorkan roti yang sudah aku gigit setengah itu pada jaemin, "korona gak ni?" ucapnya membuatku langsung memasukkan roti itu ke dalam mulutnya.

"jahat banget—uhuk uhuk!" jaemin menepuk-nepuk dadanya membuatku panik. "minum!" tanpa sadar menyodorkan susu kotak yang sudah aku minum setengahnya pada jaemin.

jaemin yang juga dalam kondisi panik tidak menyadari itu, "EH? ITU BEKAS GUE ANJIR!" aku memukul bahu jaemin brutal membuat si empunya mengaduh kesakitan.

"sakittt." jaemin menahan kedua tanganku, dan malah membawaku ke dalam dekapannya, yang sejujurnya sangat hangat.

"ciuman secara gak langsung? nanti kalo udah nikah kan bakal lebih sering, secara langsung lagi."







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now