Sexy Lips (End)

63.3K 3.6K 55
                                    

Princess Ludwika

***

"Kau sungguh masih perawan, Princess?" Luke bertanya dengan bisikan sensual sembari menjilati daun telinga Ludwika.

"Ohhh... Yaahh..."

Ludwika mendesah semakin lirih bersamaan dengan remasan kedua tangan Luke di payudaranya. Ludwika baru pertama kali membiarkan seorang pria menyentuhnya seintim ini.

"Jangan di sini..."

"Apa kau mau ikut bersamaku?"

"Yaahh..." Ludwika memejamkan mata dengan erat ketika ia merasakan dirinya akan meledak kembali. Apalagi di belakang tubuhnya bisa ia rasakan ada benda keras nan Ludwika yakini sebagai kejantanan pria itu.

Luke tidak membuang-buang waktu lagi ketika ia mendapatkan persetujuan Ludwika. Pria itu membantu Ludwika merapikan penampilannya sebelum mereka keluar dari toilet.

Bahkan Ludwika tidak ingat jika ia sebelumnya bersama Januari. Kini ia hanya pasrah memeluk pinggang Luke karena kakinya lemas. Sedangkan lengan Luke bertengger posesif di pundaknya.

"Ludwika!"

Ludwika menoleh. Ada Hans yang berjalan ke arahnya dengan raut wajah memerah. "Sial," gumam Ludwika tanpa sadar karena ia tahu pria itu masih kekasihnya.

"Siapa dia?" tanya Luke tidak senang.

"Kekasihku," jawab Ludwika sedikit meringis.

"Seorang Princess memiliki kekasih orang miskin sepertinya?" Luke tertawa mengejek.

"Dia tidak tahu kalau aku seorang Princess. Aku harap kau tidak mengatakannya," ancam Ludwika.

"Tentu. Asal sepanjang malam ini kau mendesahkan namaku," kekeh Luke.

"Siapa dia?" Hans hendak menarik tangan Ludwika tapi ditepis oleh Luke.

"Jangan menyentuh milikku," ujar Luke tajam.

"Dia kekasihku. Kau siapa?!"

"Aku suaminya. Lebih baik kau menyingkir sebelum aku menghajarmu," ancam Luke.

Hans mengernyit. "Suami? Kau sudah menikah? Jadi, selama ini kau pura-pura menjadi seorang perawan?"

Hans tiba-tiba tertawa. "Sial. Kalau tahu begitu, sudah dari awal aku menidurimu," lanjutnya dengan raut wajah kesal.

Ludwika tercengang. Jadi, Hans tidak benar-benar menyukainya? Pria itu sama saja dengan teman-temannya yang lain. Ludwika menyesal mengenal pria itu.

"Ayo, kepalaku pusing," ajak Ludwika sambil mendongak menatap Luke.

"Kalian putus. Kau dan istriku tidak ada hubungan apa pun lagi." Luke hendak melangkah, tapi ia seolah ingat sesuatu dan kembali menatap Hans.

"Yang harus kau ingat, istriku hanya menjadikanmu percobaan. Dia sedang mengandung janin dariku dan kau tidak berarti apa-apa baginya."

Luke menunduk dan melumat bibir Ludwika yang disambut dengan pasrah oleh wanita itu. Sedangkan Hans hanha terdiam memperhatikan itu semua. Dia merasa tertipu selama ini.

***

"Sakit!"

Ludwika meremas pundak Luke ketika pria itu dengan kuat menghisap dan menggigit puncak payudaranya. Luke seperti bayi yang kehausan. Ludwika tidak tahu senikmat apa payudaranya sehingga Luke kecanduan seperti ini.

"Rasanya sudah kebas," Ludwika mengernyit.

Luke melepaskan payudara Ludwika dan kini beralih mengecup perut hingga ke pangkal paha wanita itu. Ludwika merasa gamang dan sedikit tersentak kala napas hangat Luke menerpa bibirnya di bawah sana.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now