Greedy Empress

65.6K 3.8K 145
                                    

Permaisuri Teresa

***

Sejak kecil, impiannya hanya ingin menjadi seorang Putri atau Ratu yang baik hati dan disegani. Ia juga berimpian mengubah kehidupan rakyatnya yang mengalami kesusahan.

Tapi ternyata takdir tidak menyetujui impian tersebut. Kini, ia hidup sebagai Permaisuri dari seorang Kaisar yang dingin dan... gay. Tidak banyak yang bisa ia lakukan karena ia selalu diharuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan Kerajaan.

Mungkin bagi orang yang mendengarnya tanpa tahu kehidupan sebenarnya akan menilai kalau posisinya sangatlah menguntungkan. Melahirkan anak-anak Kaisar yang garis takdirnya sudah jelas akan mewarisi tahta Kerajaan.
Tapi semua itu tidak berlaku bagi Teresa.

Seharusnya, sebagai pendamping seorang Kaisar, Teresa memiliki kuasa penuh untuk mengatur bagiannya. Sayangnya, pria dingin yang dikenal Teresa dengan penyuka sesama jenis itu tidak membiarkan ia ikut andil. Semua urusannya diatur.

"Kenapa?"

Teresa menghela napas. "Aku kasihan pada Ludwika. Selain sering ditinggal sendiri, ia juga dipaksa dewasa sebelum waktunya."

"Bukankah seorang Putri selalu dituntut seperti itu?" tanya pria yang saat ini berbaring sambil menatap Teresa dengan kening berkerut.

"Tapi aku tidak. Masa kecil hingga masa kuliahku begitu menyenangkan. Dan hidupku berubah setelah menikah denganmu," Teresa mendengkus di akhir kalimatnya.

"Tidurlah. Kau terlalu cerewet hari ini," ujarnya, lalu membalikkan tubuhnya memunggungi Teresa dan memejamkan mata.

"Bahkan melihatku setengah telanjang begini tidak membuatnya bernafsu sama sekali. Gay permanen," gumam Teresa.

Teresa tidak tahu kalau pria itu bisa mendengar semuanya. Bahkan suara hati sang istri sekalipun. Dengan matanya yang terpejam, bibirnya menyunggingkan senyum miring.

Teresa beranjak dari posisi duduknya di depan meja rias. Setelah memberikan beberapa semprotan wewangian pada bagian-bagian tertentu di tubuhnya, Teresa ikut menaiki ranjang dan berbaring di sebelah sang suami.

Teresa menatap wajah tenang pria yang sudah 5 bulan ini menjadi suaminya. Dengan mata yang terpejam seperti ini, Teresa bisa memuja ketampanan seorang Kaisar yang menikahinya.

"Lebih baik kau seperti ini. Sangat tampan. Tidak ada gurat dingin nan tajam saat menatap orang lain," gumam Teresa sebelum ikut memejamkan mata.

Sampai saat ini, Teresa masih menerka-nerka alasan apa yang membuat sang Kaisar memilihnya menjadi Permaisuri sebagai pendamping hidupnya.

Cinta? Jelas sekali tidak.

Mereka bahkan tidak saling mengenal dekat sebelumnya. Hanya saling tahu karena mereka beberapa kali bertemu di acara persahabatan 2 Kerajaan.

"Aku berharap ini mimpi," gumam Teresa tanpa sadar dan itu membuat sang Kaisar membuka mata.

Pandangan sang Kaisar terpaku pada wajah cantik Teresa yang terlelap. Napasnya teratur dan wangi tubuhnya sungguh memabukkan. Tapi, entah untuk alasan apa, sampai saat ini ia tidak bisa menyentuh wanita itu secara intim.

***

"Kau sudah tahu?"

"Apa?"

"Katanya Yang Mulia Kaisar memilih salah satu pelayan sebagai teman makan malamnya untuk besok. Aku yakin itu kesempatan emas bisa bersama Yang Mulia."

"Sungguh?"

"Tentu!"

"Memangnya apa yang pelayan dapatkan saat menemani Yang Mulia?"

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now