Love Trap (2)

36.4K 3.9K 195
                                    

Bukankah penyesalan selalu datang kemudian?

Itulah yang tengah menggerogoti hati pria 26 tahun bernama Ryon. Setelah dulu ia menyakiti seorang wanita yang berstatus kekasihnya, Ryon tersiksa secara batin ketika wanita itu pergi meninggalkannya.

Hari-hari yang mereka lalui memang tidak bisa dibilang romantis seperti pasangan kekasih lainnya. Ryon terkenal ramah di luar, apalagi pada sahabatnya, Abel.

Tapi siapa yang tahu, kalau pria ramah itu ternyata punya sisi lain. Terkenal dingin dan seenaknya pada sang kekasih.

Ryon menyesal atas apa yang pernah ia perbuat. Ryon menyesal karena dulu meremehkan pentingnya menjaga perasaan.

"Mo," Ryon menatap wanita di depannya dengan pandangan memohon.

Momo yang berhasil lepas dari kungkungan lengan Ryon menjaga jarak aman dengan tatapan tak bersahabat pada mantan kekasihnya itu.

"Maaf, Pak, toilet pria di sebelah sana," tunjuk Momo pada arah kanan di mana toilet pria berada.

Ryon menghela napas pelan. Ditatapnya wanita itu dengan pandangan penyesalan. Meski percuma, tapi Ryon masih berharap kalau Momo memberinya maaf dan kesempatan untuk memperbaiki semuanya.

"Mo, plis, kasih aku waktu buat bicara."

Ryon tidak pernah menyangka kalau ia dan Momo akan dipertemukan dengan cara seperti ini. Sejak dulu Ryon mencari tahu keberadaan Momo, tapi ia tidak pernah berhasil.

Cheli, Abel dan teman-teman dekat Momo seolah melindungi keberadaan wanita tersebut dari jangkauan Ryon.

"Permisi," Momo tidak menghiraukan tatapan dan ekspresi memohon yang Ryon tunjukkan.

Ryon mendesah kesal ketika Momo keluar dari toilet meninggalkannya. Ia ikut keluar dan mengikuti wanita itu kembali ke meja di mana mereka akan makan siang.

"Ayo, Mo, makan dulu," ajak Rya saat Momo duduk di sebelahnya.

"Kamu pesan banyak gini buat siapa sih, Yon? Perasaan kamu gak suka seafood," kata Rya pada Ryon yang juga ikut duduk di sebelah sekretarisnya.

Momo berdecak kesal karena posisi Ryon tepat di depannya. Kenapa dunia sesempit ini? Momo sudah berdoa kepada Tuhan untuk tidak dipertemukan lagi dengan Ryon.

Pacar pertama dan patah hati pertamanya.

Momo meraih sendok, tangannya tergantung begitu saja saat matanya tak sengaja menatap beberapa hidangan di depannya. Mata Momo menatap Ryon. Pria itu tersenyum kecil padanya.

Sial.

"Dimakan, Mo," kata Rya lagi.

"Saya alergi kacang, Bu," kata Momo menolak makanan yang Rya dekatkan padanya.

Ryon menelan ludah. Semua hidangan yang ia pesan mengandung kacang. Ia suka kacang. Momo juga. Tapi... Kenapa wanita itu mengatakan kalau ia alergi kacang?

"Wah, sama kayak almarhumah Mama saya. Alergi kacang juga," balas Rya.

"Sekalian, ya, Mo, saya kenalin klien kita siang ini namamya Ryon. Dia sebenarnya adik saya. Tapi karena ini masih berhubungan sama kerjaan, mungkin akan sedikit formal nantinya," Rya menjelaskan dengan santai tanpa menyadari perubahan pucat wajah Momo.

"Kamu bakal sering juga ketemu sama Ryon ke depannya. Saya sering ke luar negeri. Dan Ryon lebih sering yang ambil alih tugas saya," lanjut Rya.

"Baik, Bu," Momo hanya bisa mendesah di dalam hati. Kenapa jadi serumit ini?

"Hmm, satu lagi, kalian gak saling kenal sebelumnya? Soalnya saya lihat riwayat pendidikan kamu sama kayak Ryon, Mo," tanya Rya dengan penasaran.

"Eng-"

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now