CARAKA 2

19.8K 2.1K 84
                                    

Olin mengusap tengkuk Caraka dengan lembut. Hal itu justru membuat Caraka semakin bergairah ingin melakukan lebih pada tubuh kekasihnya. Caraka sampai di sini tidak mudah. Ia harus memberikan alasan kuat agar bisa bebas dari meeting bersama keluarganya. Meeting pembagian harta warisan sang kakek.

"Aku gak mau lepas kendali dan benar-benar ngerusak kamu," bisik Caraka.

Olin tersenyum. Ia tahu kalau pertahanan diri Caraka bisa ambruk kapan saja. Apalagi ini sudah hampir 1 tahun lamanya mereka menjalin hubungan. Olin selalu berusaha menggoda pria itu dan selalu berakhir dengan Caraka yang meminta maaf karena hampir merusaknya.

"Maaf," bisik Olin di depan bibir Caraka.

"Kamu ada masalah?" tanya Caraka lembut.

Caraka beranjak dari atas tubuh Olin, lalu berbaring dengan benar di atas kasur. Caraka menepuk perutnya sehingga Olin langsung merangkak ke sana dan tengkurap di atasnya.

"Kenapa?" Caraka membelai rambut Olin dan pemandangan itu menjadi semakin menyakitkan bagi seseorang di dalam lemari. Caraka tampak sangat menyayangi temannya.

"Nadin ngasih undangan kalian buat aku," ujar Olin pelan.

Caraka mendengkus, "dari awal aku gak pernah terima perjodohan itu. Mama juga tahu siapa Nadin. Tapi Kakek yang sering memaksa."

"Terus gimana?" tanya Olin dengan raut wajah sedih. "Kayaknya aku bakalan terima perjodohan yang diatur Mama. Hubungan kita gak ada harapan ke depannya," lanjut Olin.

"Kamu dijodohin?" Caraka terkejut.

"Hm, sama kolega bisnis Mas Barra," jawab Olin.

"Sialan Barra," umpat Caraka.

"Kamu tahu kan aku gak bisa bilang enggak kalau Mas Barra udah turun tangan? Aku gak bisa ngelawan dia. Mas Barra gak pernah marah dan itu kelemahan aku," jelas Olin.

Caraka tahu. Ia hafal sekali dengan watak sahabatnya itu. Barra bukan pria yang gampang emosi dan bukan juga pria yang gampang dipengaruhi.

"Kita kawin lari aja?" saran Caraka.

"Mana enak kawin lari-lari," balas Olin.

Caraka mencebikkan bibir dan itu membuat Olin tersenyum senang. Ia berhasil menggoda pria dewasa seperti Caraka.

"Kayaknya aku tahu cara ampuh biar Nadin mundur sendiri," bisik Olin, lalu mengecup bibir Caraka.

"Gimana?" tanya Caraka sembari menatap bibir Olin yang kini tepat beberapa senti di depan bibirnya.

Olin tersenyum. Ia tahu posisi Nadin di dalam lemari sama lurus dengan posisinya saat ini. Olin mengusap rahang Caraka dan kembali mengecup bibirnya. Kali ini Caraka menahan tengkuk wanita itu dan memperdalam ciuman bibir mereka.

Caraka belum puas tapi Olin sudah menarik diri. Tatapan nakal wanita itu berhasil membuat Caraka mengerang. Ia tahu apa yang akan Olin lakukan selanjutnya.

Olin mundur perlahan, lalu membuka ikat pinggang serta kaitan celana Caraka beserta risletingnya. Ditarik turun celana pria itu sehingga kini bokser ketat yang membungkus adik kecil Caraka menjadi hal lain yang Olin lihat.

Caraka menumpu kedua sikunya ke kasur, lalu mundur perlahan agar bisa duduk bersandar di kepala ranjang. Olin tersenyum dan ikut maju untuk bisa semakin dekat dengan adik kecil pria itu.

Nadin melihat dengan perasaan sesak. Ia was-was tapi juga penasaran. Adegan di luar sana membuatnya panas dingin tapi juga ketakutan. Bagaimana kalau Olin lupa keberadaannya dan kedua manusia itu benar-benar bercinta?

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now