Fairel (End)

19.8K 2.3K 44
                                    

Zetta memasuki sebuah kelab malam di mana acara reuni diadakan. Ia datang sendiri. Zetta tidak mau mencari masalah jika datang berdua dengan pria lain di saat statusnya bertunangan dengan Fairel. Meski semua temannya datang berdua tidak harus dengan pasangan, entah wanita dengan wanita atau pria dengan pria, tetap hanya Zetta yang berbeda.

"Gunanya tunangan lo apa sih, Ta?" tanya seorang pria yang sejak dulu memang cukup dekat dengan Zetta.

"Pajangan? Status doang?" tanyanya lagi.

Zetta meringis. Ditambah lagi dengan tatapan aneh temannya itu yang tak habis pikir dengan hubungan yang Zetta jalani saat ini.

"Atau lo terpaksa tunangan sama om om itu?"

Zetta mencebikkan bibir. Semua orang tahu pertunangan Zetta dan Fairel setahun yang lalu. Acara itu ditayangkan di berbagai media lokal sesuai keinginan ibu Fairel yang dulunya model ternama. Alasan itu juga yang membuat Zetta tidak bisa pergi dengan sembarangan orang meski Fairel sendiri yang menyuruhnya.

Selain menghargai statusnya, Zetta juga menghormati ibu Fairel. Wanita itu dikenal dengan keturunan keluarga baik-baik. Zetta tidak mau merusaknya hanya karena 'teman' untuk acara ini.

"Mas Fai sibuk banget sekarang. Proyeknya lagi banyak. Lagian gue bisa datang sendiri kenapa harus ditemenin? Acaranya juga gini-gini," jelas Zetta sembari melihat beberapa temannya mulai memesan minuman beralkohol.

"Lo minum?" tanya Zetta.

"Gak. Dapet izin buat datang aja udah syukur banget gue. Ya kali gue minum. Bisa tidur di lantai," jawab pria itu.

Zetta tertawa. Temannya itu termasuk suami yang takut istri.

"Selamat ya, anak kedua lo launching. Gue baru tahu tadi sore dari Vani. Ntar deh gue cari waktu buat lihat debaynya," kata Zetta.

"Thanks. Gue gak nyangka sekarang udah jadi bapak 2 anak. Gue nunggu lo nyusul. Kalo Fairel itu gak jelas, mending lo cari yang lain. Lo cantik, Ta. Jangan sia-siain waktu lo buat hal yang gak jelas ujungnya."

Zetta terdiam mendengar kalimat itu. Di saat semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki anak, Zetta masih di ambang keraguan tentang hubungannya yang akan berakhir seperti apa bersama Fairel nanti.

Zetta beranjak dari duduknya. Ia ingin ke toilet. Meski di ruangan yang di booking teman-temannya ada toilet juga, tapi Zetta lebih memilih toilet di luar. Apalagi ia risih pada tatapan Fian yang sejak tadi tidak lepas darinya.

Beralih pada Fairel, pria itu tersenyum senang menatap kontrak kerja sama antara perusahaannya dengan donatur perusahaan X. Mungkin ini bisa dibilang cara licik karena menikung perusahaan lawan. Tapi apa pun cara akan Fairel lakukan demi perusahaan milik mendiang ayahnya itu.

"Gimana? Puas?" tanya Juy yang juga tersenyum melihat wajah berseri Fairel.

"Hm."

Fairel beranjak. Ia akan pulang dan istirahat. Kepalanya juga pusing karena terlalu bising dengan musik yang tidak jelas. Juy memilih kelab malam sesuai dengan permintaan para donatur. Bukannya Fairel tidak suka. Hanya saja ia sedang tidak ingin berada di tempat ini. Terakhir Fairel ke sini adalah setahun yang lalu. Saat itu bersama kedua sahabatnya, Arshaka dan Eshan. Tapi sekarang ia tinggal sendirian karena kedua manusia itu sibuk dengan kehidupannya masing-masing dan jarang ke kelab untuk menyentuh alkohol.

Sedangkan Fairel masih sesekali menenggak minuman itu saat ia pusing dengan pekerjaan kantor. Tapi tidak di kelab ini.

"Kamu mau langsung pulang?" tanya Juy.

Fairel menoleh dan menatap bingung pada wanita itu. Juy sudah membuka blazernya sehingga kini gaun seksi tanpa lengan yang membalut tubuhnya menjadi santapan mata beberapa pria di dekat mereka. Kalau saja tidak mengikuti kemauan para donatur yang ingin hiburan dan minum sebentar, mungkin Fairel akan langsung pergi saat kontrak selesai di tandatangani.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now