Cheesecake

29.7K 2.7K 98
                                    

Adonia atau perempuan yang akrab disapa Oni itu bergidik ngeri saat seorang lelaki menyatakan cinta padanya. Ini bukan kali pertama Oni mendapatkan tembakan mendadak seperti saat ini. Maklum, Oni merupakan perempuan tercantik di sekolah.

"Lo mau gak, Oni?"

"Gak. Gue udah punya pacar!" tolak Oni sembari mengibaskan rambut panjang sepinggang miliknya.

Lelaki di depan Oni mencebikkan bibir. Ia merasa kalau Oni belum memiliki kekasih mengingat perempuan itu tidak pernah memamerkan kebersamaan dengan lelaki mana pun selama ini.

"Gue yakin lo jomlo," kata lelaki itu keras kepala.

"Gue udah punya pacar. Ngeyel lo."

Oni berjalan menjauhi lelaki itu sehingga suara sorak beberapa siswa di sana menggema mengiringi langkahnya. Malu? Jelas. Lelaki mana yang tidak malu jika ditolak mentah-mentah di depan umum oleh perempuan incarannya?

"Gue bakal bikin lo nyesel, Adonia," gumam lelaki itu mengepalkan kedua tangan.

Di tempat lain, Oni menghembuskan napas panjang. Ia kesal harus berurusan dengan lelaki yang menyukainya. Oni lebih tertarik pada lelaki yang cuek dan dingin. Seperti kepala sekolah baru yang masih muda dan sangat tampan di sekolah mereka.

Oni tahu ini akan sulit untuknya menaklukkan pria matang seperti Wolf. Pria itu sungguh dingin dengan mata tajam yang siap menghunus Oni hingga ke jantung.

"Masuk!"

Oni melangkah masuk setelah 2 kali mengetuk pintu besar bertuliskan kepala sekolah di sana. Ia menelan ludah sembari mendekat pada meja kebesaran milik pria yang bertatapan tajam itu.

"Pak, ini--"

"Taruh di sana," tunjuk pria bernama Wolf itu sambil menunjuk lemari kecil berisi tugas muridnya.

"Sekali lagi kamu bikin masalah, saya tidak akan kasih keringanan apa pun, Adonia. Surat peringatan rasanya selalu enteng bagi kamu."

Oni semakin mendekat pada Wolf di saat pria itu kembali menekuni pekerjaan yang menumpuk di hadapannya. Oni memberanikan diri berdiri di sebelah Wolf. Ia memainkan ujung seragamnya dengan jantung yang berdetak kencang.

"Ada apa?" tanya Wolf.

"Bapak sudah punya pacar?"

Wolf menghentikan kegiatannya. Ia membuka kacamata yang sejak tadi bertengger di wajahnya. Pandangan Wolf beralih pada Oni yang juga menatapnya.

"Saya sudah punya istri," jawab Wolf.

Oni seketika menegang. Wolf sudah punya istri? Tapi Oni sudah mencari tahu tentang pria bernama Wolf itu sejak kemarin dan tidak ada riwayat pernikahan. Sial. Apa pernikahan pria itu disembunyikan?

"B--Bapak sudah nikah?"

Wolf mengangguk dengan santai. "Kamu mau jadi simpanan saya?"

Oni mengerjap. Apa yang baru saja pria itu tanyakan padanya? Menjadi simpanan? Maksudnya selingkuhan?

"G--gak, Pak, makasih."

Oni melangkah pergi dari sana dengan tergesa. Ia meninggalkan ruangan kepala sekolah sembari menahan napas. Oni benar-benar bodoh. Bagaimana mungkin ia bisa tidak teliti. Kalaupun ia benar-benar menyukai seorang pria, Oni tidak akan merebutnya jika sudah memiliki pasangan.

"Bego lo, Oni!" makinya pada diri sendiri.

Langkah Oni membawanya kembali ke kelas. Wajahnya seketika murung dengan perasaan yang tidak nyaman.

"Kenapa muka lo? Habis dikejar setan?" tanya sahabat Oni yang duduk semeja dengannya.

"Gue... Hampir jadi pelakor," gumam Oni.

"Hah?"

"Cel, Pak Wolf udah nikah!" seru Oni dengan geram di telinga perempuan yang ia panggil 'Cel' itu.

"Sumpah lo?"

Oni mengangguk pelan dengan bibir mengerucut. "Dia malah nawarin gue buat jadi simpanannya," kata Oni.

"Terus?"

"Gue tolaklah bego!" kesal Oni sembari mendorong kening sahabatnya.

"Alhamdulillah... Sahabat gue masih waras!"

***


Tes ombak dulu.

Terima jadi simpanan?💦
Atau...
Tunggu cerai aja?🌚

Btw, hari ini TERAKHIR PO ya!
Orderan ditunggu sampai jam 00.00 WIB malam ini, 10 Februari 2022.

Harga normal 25K untuk pembelian per judul. Harga PO 80K untuk pembelian 5 judul. Hemat 45K.

Promo diskon 70K kembali berlaku khusus hari ini aja, 10 Februari 2022.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now