Your Jaguar (2)

22.8K 2.7K 46
                                    

Sejak kejadian di kampus kemarin, lebih tepatnya di ruangan Jaguar, Belinda dengan sengaja mengabaikan semua panggilan dan pesan masuk dari laki-laki itu.

"Dia pikir gue gak bisa serius buat ngusik tuh cewek? Haha... Kita lihat aja, Jaguar," gumam Belinda.

Ia penasaran dengan sosok perempuan itu. Adik? Rasanya tidak mungkin. Belinda bukan perempuan bodoh yang gampang percaya begitu saja dengan apa yang Jaguar katakan. Ia akan memastikan langsung status perempuan itu bersama Jaguar.

Belinda akan memulai rencananya hari ini. Kebetulan ia sedang tidak ada jadwal kuliah. Setelah memastikan penampilannya tidak terlalu mencolok untuk menjadi penguntit, Belinda menuruni undakan tangga. Ia berpapasan dengan adiknya yang hendak naik ke lantai atas di mana kamarnya berada. Tatapan sang adik padanya sedikit aneh. Ditambah lagi dengan senyuman menggelikan di bibirnya.

"Sehat?" tanya Belinda

Adiknyahanya terkekeh, lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju ke kamar. Belinda juga sama, ia turun ke bawah.

"Mau ke mana, Kak?"

Belinda menghela napas. Kalau Jeslyn sudah menggunakan panggilan 'Kak' untuknya, berarti ada sesuatu yang akan wanita itu katakan dengan serius.

"Mau ke rumah temen, Mam, kenapa?" tanya Belinda dengan wajah polosnya.

"Pulang jam berapa?"

"Belum tahu sih. Soalnya ada tugas kelompok juga di sana."

'Bagus, Bel, bohong terus,' batinnya.

"Yaudah, kalau bisa pulangnya sore ya, soalnya malam nanti ada acara kecil-kecilan di rumah."

"Acara apa?"

"Makan malam sama rekan bisnis Papi," jawab Jeslyn.

Belinda mengangguk saja. Ia meninggalkan rumah ketika Jeslyn sudah memasuki area dapur. Mungkin wanita itu akan menyiapkan makan siang untuk Tiger, suami tercintanya.

Memasuki mobil, Belinda menoleh kala layar ponselnya menyala. Ada notifikasi masuk dari Angga. Laki-laki itu mengiriminya pesan dan memintanya untuk menemuinya di sebuah kafe.

"Ketemu Angga dulu kali ya," gumam Belinda, lalu menyalakan mobil dan berlalu dari rumah.

***

Belinda berjinjit dengan penuh kehati-hatian. Ia baru saja menemukan nomor unit apartemen perempuan yang dijemput oleh Jaguar tempo hari.

Dari penampilan dan apa yang perempuan itu kenakan sudah jelas ia orang kaya. Atau semua itu biaya dari Jaguar?

"Gak deh, dosen mana mungkin sekaya itu. Kecuali kalau dia kerja sampingan doang jadi dosen."

Belinda masih terus melangkah dengan tenang. Kadang napasnya tertahan saat ia merasa ada orang yang juga sedang mengawasinya sama seperti yang ia lakukan saat ini.

"Besok gue datengin deh," ujar Belinda sembari melirik jam di pergelangan tangannya.

Ini sudah sore. Ia harus kembali ke rumah karena tidak mau Jeslyn menghubunginya, lalu mengomel banyak hal yang membuat telinganya berasap.

"Gara-gara Angga kampret, gue kehilangan banyak waktu buat jadi tukang kuntit," kesal Belinda sembari memasuki lift dan menghela napas panjang.

"Kamu apa?"

Tubuh Belinda tersentak kuat kala bisikan dengan nada yang dalam itu sangat dekat dengan telinganya. Bulu kuduknya meremang. Sialan.

"P—Pak Jaguar?"

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora