Greedy Empress (2)

48.4K 3.6K 93
                                    

Permaisuri Teresa

***

Telah banyak zaman berlalu. Bermula dari seorang Kaisar yang hanya boleh memiliki 1 Permaisuri hingga membolehkan memiliki 2. Lalu, dari seorang Kaisar yang memiliki Selir dan bisa naik posisi ke Permaisuri hingga tidak adanya posisi Permaisuri yang bisa digantikan oleh seorang Selir.

Teresa tahu sejarahnya seorang Kaisar bagaimana. Walaupun sekarang ia tahu kalau seorang Kaisar kembali pada aturan lama, yaitu hanya boleh memiliki 1 Permaisuri, bukan berarti Teresa bisa merasa aman. Karena Kaisar masih bisa memiliki Selir meskipun posisinya tetap di bawah sang Permaisuri.

Namun, jika keadaan Terasa bertahan seperti ini terus tanpa ada kemajuan, maka ia juga akan segera disingkirkan. Teresa tidak mau hidupnya berjalan sia-sia tanpa mendapatkan apa-apa.

"Jawab aku, Permaisuri. Apa kau sungguh ingin melahirkan keturunanku?"

Teresa berbalik setelah menormalkan kembali raut wajah sedihnya menjadi berwibawa dan tenang seolah sebelumnya tidak terjadi apa pun.

"Bagaimana mungkin aku bisa melahirkan keturunan Yang Mulia Harald jika aku tidak disentuh?"

Teresa bisa melihat bagaimana raut wajah pria bernama Harald itu berubah semakin dingin. "Ah, maaf. Aku terlalu lancang mengharapkan hal yang mustahil mengingat Yang Mulia tidak tertarik padaku selain dari status pernikahan saja. Selamat istirahat, Suamiku."

Teresa menunduk sedikit dengan senyum yang dipaksakan terbit di bibir merah mudanya. Ia berjalan melewati ranjang di mana suaminya duduk memperhatikannya.

Teresa berjalan keluar kamar, lalu terdiam saat pelayan yang tadi siang mengejeknya tengah menuju ke tempatnya saat ini.

"Kenapa kau ke sini? Bukankah makan malam sudah selesai?" tanya Teresa bingung.

Pelayan bernama Laysa itu menunduk dalam dan menjawab dengan takut-takut. "Yang Mulia Kaisar meminta saya menemaninya malam ini, Yang Mulia Permaisuri."

Dada Teresa mendadak sakit. Arti dari kata 'menemani' yang diucapkan oleh pelayan itu sangat Teresa pahami.

Gay, hm?

Apa pria itu sedang bermain dengannya? Bukankah dari awal mereka menyepakati pernikahan ini sudah diberi tahu kalau sang Kaisar tidak menyukai lawan jenis? Lalu kenapa sekarang ia menginginkan teman dan malah seorang pelayan rendahan?

Apa Teresa sebegitu tidak menarik di matanya?

Teresa tersenyum kecut dengan bibir bergetar. "Kalau begitu masuklah," suruh Teresa sedikit menyingkir dari pintu kamar agar Laysa bisa masuk.

Pelayan pribadi Teresa mendekat dan mengikuti langkah wanita itu meninggalkan kamar utama sang Kaisar.

Teresa kembali meneteskan air mata. Apa menginginkan perhatian penuh, disentuh, lalu mengandung keturunan seorang Kaisar adalah tindakan serakah? Teresa istrinya. Teresa berhak atas itu.

"Aku ingin sendiri. Kau bisa istirahat," usir Teresa tanpa berbalik menatap Nani. Kakinya terus melangkah menuju kolam di depan kamar utama Permaisuri.

Nani menurut tanpa banyak bantahan. Ia tahu sang Permaisuri sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, Nani memberikan waktu agar sang Permaisuri menenangkan diri.

Setelah kepergian Nani, Teresa membuka pakaian kebesarannya sebagai seorang Permaisuri dengan tatapan kosong menatap air kolam. Untuk apa ia mendapatkan posisi tertinggi di Kerajaan tapi tidak ada yang berarti baginya?

Teresa merasa ini hampa dan sia-sia.

"Bu, aku lelah," gumam Teresa sambil melangkah masuk ke dalam kolam dengan balutan kain tipis berwarna putih di tubuhnya.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now