Stuck With Brindha

36.3K 3.2K 432
                                    

Mempunyai pekerjaan dengan gaji yang tinggi di perusahaan impian banyak orang. Bukankah wajar jika banyak juga yang iri padanya?

Brindha sudah biasa dengan hal tersebut. Jangankan orang lain, keluarganya saja terang-terangan iri padanya.

Tapi, semua ketenangan Brindha sirna seketika saat posisi bos besar di perusahaannya digantikan oleh pria menyebalkan bernama Dana. Mantan kekasihnya ketika SMA.

"Lagian tuh betina kenapa gatel banget sih pengin punya laki dua? Lobang satu juga. Masuk penjara kan jadinya."

Brindha menggerutu sepanjang jalan menuju ruangan bos besar yang baru. Di sebelahnya ada Latika dan Kezia yang terkekeh.

"Pelan-pelan, lo lagi hamil!"

Brindha berseru kesal pada Latika dengan mata melotot garang. Kezia terbahak melihat adegan itu. Sedangkan Latika mengumpat karenanya.

"Lo enak, bentar lagi out dari sini. Ada laki lo yang bakal ngehidupin lo. Yang jelas lebih tajir dari bos di sini. Lah, gue? Mau out juga, tapi bingung nanti mau pamerin apa lagi kalo ngumpul keluarga? Masa pamerin ini?"

Kezia memukul pelan punggung Brindha ketika sahabatnya itu membusungkan dada sehingga payudaranya yang cukup besar semakin mencolok.

"Gak usah pamer tete gede. Tahu banget gue gak punya."

Latika terbahak. Sedangkan Brindha mencebikkan bibir mendengar kalimat Kezia.

Ketiganya masuk ke dalam ruangan bos besar setelah mengetuk pintu dan seruan masuk terdengar dari dalam. Latika serta Kezia tidak merasa gugup sama sekali. Hanya Brindha yang merasakan jantungnya berdetak kencang.

Sial. Padahal dulu dia yang mengkhianati pria itu. Tapi kenapa dia yang jadi deg-degan saat bertemu lagi? Harusnya Brindha merasa biasa saja, kan?

"Tugas kalian akan saya bagi ulang. Mungkin hanya Brindha dan Kezia ya. Latika akan resign juga bulan depan."

Latika mengangguk pelan. Kezia menunggu tugas barunya dengan tidak sabaran. Sementara Brindha berharap ia ditugaskan di lantai bawah. Tidak dekat dengan pria itu.

"Kezia akan ambil alih tugas Latika sebagai sekretaris kepercayaan saya mengurusi masalah internal perusahaan."

Kezia mendadak lesu. Tugas barunya ternyata lebih sulit. Sial. Tapi... Tidak masalah. Karena bayarannya lebih besar.

"Brindha,"

Brindha mendongak menatap pria tersebut. Ia mengerutkan kening saat melihat senyuman miring yang pria itu berikan.

"Kamu asisten pribadi saya yang akan mengurus semua masalah eksternal dan ikut ke mana saja saya pergi."

Bagai disambar petir tubuh Brindha kaku seketika. Apa-apaan ini?! Asisten pribadi? Tidak. Brindha tidak bisa menolak tentunya. Dia masih waras untuk tidak membuat keributan di sini.

"Latika bisa ajarkan Kezia hal-hal yang mungkin belum dia ketahui."

"Baik, Pak," Latika menunduk sedikit.

"Kalian bisa mulai bekerja sekarang. Brindha tetap tinggal di sini karena ada hal yang harus saya jelaskan."

Brindha menatap kedua sahabatnya yang berlalu keluar ruangan meninggalkannya seorang diri. Sial.

"Duduk,"

Brindha menghela napas, lalu patuh untuk duduk di kursi yang bersebrangan dengan kursi sang bos.

"Siapa suruh kamu duduk di situ?"

Brindha mengerutkan kening saat bokongnya baru saja mendarat di kursi kulit mahal itu.

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz