Love Trap

49.9K 3.9K 176
                                    

Ketika kecil, ia ditinggal oleh kedua orangtuanya yang meninggal karena kecelakaan pesawat. Lalu ketika remaja, ia ditinggal oleh satu-satunya kakak laki-laki yang ia miliki karena kecelakaan mobil. Dan sekarang, saat ia dewasa, ia juga sering ditinggalkan oleh orang-orang yang hanya menjadikannya pelampiasan.

Momo. Panggilannya unik dan lucu. Muka bulat dengan bola mata berwarna coklat terang. Rambut sepinggang bergelombang hitam pekat dan tubuh yang ideal.

Mungkin Momo adalah sosok wanita yang selalu membuat iri wanita lainnya. Tapi yang tidak orang-orang tahu, Momo ingin sekali bertukar tempat sekali saja. Dengan siapapun itu. Agar orang lain tahu, Momo hidup tak pernah senang.

"Mo, ngelamun?"

Momo menghela napas dan menatap sahabatnya, Cheli.

"Kalau seandainya gue gak datang di nikahan lo, gak papa, kan?" tanyanya sedikit bimbang.

"Mo, plis. Pernikahan gue gak sepenting itu. Kesempatan lo gak datang dua kali. Lagian, kalau gue nikahnya sama orang yang gue cintai, gue pasti nahan lo di sini. Tapi karena ini pernikahan paksa, gue gak masalah."

"Tapi gue gak enak banget ini."

"Gue paham situasi lo, Mo. Udahlah. Gak usah pusing mau gimana. Lo harus pergi. Gue gak mau lo nyesel karena buang-buang kesempatan besar ini."

Momo menghela napas. "Abel gimana? Dia ada ngabarin lo?"

Cheli menggeleng pelan, "gue jarang komunikasi sama dia semenjak kejadian itu. Gue gak mihak siapapun, Mo. Tapi di sini, yang butuh support penuh itu lo. Abel gak akan terlalu ambil pusing. Kalian sama-sama korban."

"Gue gak nyangka Ryon bakal setega itu," gumam Momo dengan raut wajah sedih.

"Udah. Lupain cowok brengsek kayak dia. Ini udah mau enam tahun. Kita gak harus bahas dia lagi."

Momo mengangguk, "pokoknya selamat buat pernikahan lo, Chel. Ntar kalo udah dapet gaji pertama, gue bakal kirim kado mahal."

Cheli berdecak. "Gue mau kadonya kabar bahagia dari lo. Nemu laki baru atau apa pun itu."

"Ntar gue goda bos aja deh. Siapa tahu dia duda ya, kan."

Cheli tertawa. "Kapok aja kalo sampai bos lo tua bangka perut buncit."

"Amit-amit."

Momo beranjak dari duduknya dan memeluk Cheli. Ia akan pulang ke rumah. Ini sudah hampir malam.

"Hati-hati," kata Cheli sebelum Momo benar-benar berlalu dari kafenya.

Ini sudah 6 tahun berlalu semenjak patah hati terbesar Momo pasca ditinggal oleh kekasih yang ternyata tidak pernah mencintainya.

Momo kira, Ryon benar-benar mempunyai perasaan padanya. Ternyata Momo salah. Kebaikan Ryon, perhatian pria itu, semuanya semu.

Ryon hanya menjadikan Momo objek untuk membuat Abel cemburu. Sayangnya, sahabat Momo itu tidak memiliki perasaan apa pun pada Ryon dan memilih menikah dengan pria lain yang dijodohkan dengannya.

Momo memasuki rumah. Ia memilih duduk di sofa depan televisi sembari mengingat kembali luka-luka lama.

"Lo beruntung banget, Bel. Gue kapan bisa bahagia kayak lo," lirih Momo saat matanya menatap foto di dalam bingkai, di atas meja sebelah televisi.

Andai saja dulu Momo tidak terlalu hanyut dalam perasaannya yang menggebu pada Ryon, sehingga ia buta karena rasa suka, mungkin Momo tidak akan sesakit ini. Mungkin Momo tidak akan terluka parah seperti ini.

Katanya, obat ampuh untuk patah hati adalah jatuh cinta lagi.

Tapi, bagaimana mau jatuh cinta lagi jika membuka hati saja ia tidak bisa?

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now