Your Jaguar (End)

23.8K 2.4K 14
                                    

Belinda sejak tadi menahan diri untuk tidak banyak tanya pada Jaguar. Lelaki itu sedikit aneh menurutnya. Apalagi setelah ibu-ibu dan adiknya pergi bersama dan meninggalkan mereka di kamar inap ini.

"Kenapa?" tanya Jaguar dengan senyuman yang terbilang cukup lebar.

"Awas sobek," kata Belinda.

Bukannya bingung, Jaguar malah terbahak. "Belum di masuk gak akan sobek," ujarnya ambigu.

Belinda mengernyit. Ia merasa ini bukan Jaguar yang ia kenal. Apa lelaki itu kemasukan roh lain?

"Aku mau tidur," kata Belinda lagi.

"Saya tidurin?"

Belinda mendelik. Ia berbaring dengan pelan dan memunggungi Jaguar. Sedangkan lelaki itu malah cengengesan melihat punggung Belinda.

"Bentar lagi sobek," bisiknya di telinga sang kekasih.

"Apaan sih? Sobek apanya? Jangan aneh-aneh deh," kesal Belinda.

Jaguar terbahak. Ia suka melihat wajah cantik Belinda yang menampilkan ekspresi kesal seperti sekarang.

"I love you, Bel," bisik Jaguar. Kali ini ekspresinya kembali normal dengan tatapan lurus nan menenggelamkan dan senyum lembut nan menenangkan.

Sayangnya posisi Belinda tidak memungkinkan untuk melihat itu. Belinda tidak langsung membalas pernyataan cinta Jaguar. Ia hanya diam beberapa saat sebelum memejamkan mata.

Jaguar tidak ambil pusing soal itu. Ia juga tidak menginginkan jawaban apa pun dari mulut perempuan di depannya.

***

Jaguar melempar asal ponselnya. Ia menepuk paha sebagai kode agar Belinda naik ke sana. Meski jantungnya berdebar cukup kencang, Belinda tetap melakukannya.

"Cantik banget istri Mas," puji Jaguar.

"Jangan sering-sering ngobrol sama Papi. Nanti mesumnya nular."

Jaguar terkekeh, "ajaran Papi mudah diterima. Apalagi mesumnya sama istri sendiri. Mas yakin kamu juga punya sisi itu," Jaguar mengedipkan matanya menggoda Belinda.

Belinda masih belum terbiasa mendengar panggilan 'Mas' darinya untuk Jaguar dan juga sebaliknya. Lelaki itu juga sama. Penyebutan untuk dirinya sendiri dari 'saya' berubah menjadi 'Mas'.

Jaguar menarik pinggang ramping Belinda saat perempuan itu sudah berada di atas pahanya. Ia mengusap di bagian yang cukup sensitif bagi Belinda. Usapan di pinggang itu membuat Belinda meremang dan bergerak gelisah.

"Kenapa cantik banget sih?" tanya Jaguar.

Belinda memegang lengan kekar Jaguar, lalu meremasnya ketika usapan lelaki itu kini beralih ke paha mulusnya.

Sial. Lingerie yang digantung oleh Jeslyn di dalam kamar mandi ternyata cukup mengerikan. Tidak ada bagian yang tertutup. Semua aset berharga di tubuh Belinda kini terpampang nyata.

"Mas," cicit Belinda sembari memejamkan mata karena Jaguar menyentuhnya dengan gerakan sensual.

Ditambah lagi dengan sebuah ganjalan di bawah bokongnya. Belinda tahu kalau adik kecil Jaguar di bawah sana sudah menegang dan siap untuk bertempur.

Tapi...

"Mas gak bakalan maksa kalau kamu belum siap."

Belinda mengalungkan kedua lengannya di Pundak Jaguar dan menghela napas pelan. Ia tahu kalau ketakutannya ini harus dilawan. Kalau tidak, mereka tidak akan pernah benar-benar menyatu.

"Aku sering lihat tutorial malam pertama. Tapi—"

"Dengan kata lain kamu sering nonton film mesum?" potong Jaguar.

Belinda menggigit bibir. "Penasaran soalnya. Tiap ciuman kenapa aku geli sama basah. Ternyata itu tuh..."

Kedua tangan Jaguar menyusup ke pangkal paha Belinda yang tidak terhalang apa pun. Belinda tersentak dan melenguh pelan tanpa sadar. Ia memejamkan mata saat jari Jaguar tanpa diminta malah menggesek di tempat yang pas.

"Ahh..."

"Enak, Sayang?"

Jaguar semakin menyentuh dengan intim di sana. Rasa licin dan basah di jarinya sudah bisa Jaguar simpulkan kalau istrinya tengah bergairah dan terangsang.

Jaguar tidak membuang-buang kesempatan. Ia menatap lapar pada kedua payudara bulat Belinda yang puncaknya sudah mengeras. Dibukanya mulut cukup lebar agar bisa menjamah seluruh bagian payudara Belinda.

"Mashhh..."

Dada Belinda membusung kala hisapan Jaguar mulai terasa. Lidah yang basah bergerak memutar puncak payudaranya. Sedangkan bibir lelaki itu menghisap bagaikan bayi kehausan di sana.

Jaguar mengangkat sedikit tubuhnya untuk bisa membawa Belinda berbaring nyaman. Ditariknya handuk yang sejak tadi menjadi pengganggu di tubuhnya, lalu dilempar ke ujung ranjang.

"Siap sobek malam ini, Sayang?"

Belinda menatap Jaguar dengan pandangan sayunya. Ia tidak bisa mengatakan apa pun selain anggukan kecil saja.

"Pelan-pelan," pinta Belinda mencicit.

"Pasti, Sayang."

Jaguar tidak langsung melakukan inti malam pertama mereka. Ia kembali bermain di tubuh mulus Belinda untuk mendapatkan desahan dan lenguhan lebih gila lagi dari bibir istrinya.

"Ahh..."

Jaguar suka saat Belinda bersuara dengan menggoda seperti itu. Gairahnya semakin memuncak dan itu cukup mendebarkan.

Belinda menunggu dengan was-was. Jantungnya semakin berpacu dengan kencang. Ia tahu kalau 'sesuatu' yang akan Jaguar ambil darinya malam ini pasti akan terasa sakit di awal. Belinda akan mencoba untuk tidak berteriak kencang.

Jaguar membuka paha Belinda cukup lebar sehingga kini inti mereka saling bertemu dan bergesekan. Benda tumpul berkepala itu ingin mencoba menerobos masuk. Sayangnya sangat susah dan itu membuat Jaguar harus mengarahkannya dengan tenang.

Belinda menahan napas saat ia merasakan sesuatu yang baru dan terasa aneh hendak menyusup ke belahan bibir di pangkal pahanya.

Belinda ingin melihatnya, tapi ia takut jika tahu ukuran yang sebenarnya. Bagaimana kalau itu sangat besar? Tidak. Belinda pasti akan pingsan seketika.

"Lama banget," keluhnya tak sabaran.

"Sebentar, Sayang. Punya kamu kecil dan sempit."

"MAS!"

Jaguar masih terus berusaha, sedangkan Belinda sudah membelalak dengan mulut terbuka. Baru sedikit yang ia rasakan berhasil masuk. Tapi tubuhnya terasa begitu sesak dan menyakitkan.

Mereka sama-sama tersiksa. Jaguar tersiksa karena miliknya dijepit dengan kuat padahal belum sepenuhnya masuk. Sedangkan Belinda tersiksa karena rasa sakit yang menyerang pangkal pahanya.

"AAKKHH..."

Jaguar berhasil menenggelamkan diri di dalam tubuh Belinda. Lelaki itu menunduk dan menarik diri sedikit. Bibirnya menyunggingkan senyum kala ia melihat kejantangannya diselimuti cairan berwarna merah.

"Beneran sobek," bisiknya di bibir Belinda.

"SAKIT, JAGUAR!" teriak Belinda kesal.

Jaguar terkekeh. Ia berhasil menembus perlindungan tak kasat mata di dalam sana. Belinda seutuhnya milik Jaguar. Sampai kapan pun ia tidak akan melepaskan perempuan itu.

"Your Jaguar, Baby Bel," bisik Jaguar disertai kecupan sayang pada kening Belinda.

***


Kuis bakal dimulai yaaa. Live IG Mami di devimarliza_

Selama live IG bakal dikunci

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now