Your Crush 4

24.3K 2.6K 139
                                    

"Dek, gak enak?"

Prisa mengangkat wajah dan menatap Quen dengan bingung. Ia tidak terlalu mendengar apa yang kakaknya tanyakan. Tapi ia jelas tahu kalau wanita itu bertanya padanya.

"Makanannya gak enak? Kamu gak suka?" tanya Quen dengan kening berkerut.

"Enak."

Prisa tersenyum tipis. Ia memaksakan diri untuk memasukkan satu sendok makanan it uke mulutnya. Prisa mengunyah dengan amat pelan dan itu membuat Quen menghela napas.

Quen menoleh pada Leo dengan tatapan tajam. Sudah pasti mood adiknya berantakan karena Leo menyuruh Lion menjemputnya. Entah apa yang terjadi di perjalanan dari Bandara ke rumahnya sampai Prisa tidak bersemangat sama sekali. Bahkan Quen juga tidak tahu kapan Prisa masuk ke dalam rumah. Prisa hanya diarahkan oleh pelayan di rumah Quen untuk ke kamar yang telah disiapkan.

"Mas Lion, ada yang nyariin di depan. Katanya pacar Mas Lion."

Prisa semakin erat memegang sendok dan garpu di tangannya. Kepalanya menunduk menatap piring. Berbeda dengan semua orang yang kini menatap penuh tanya pada Lion.

"Kamu ngundang orang lain di acara keluarga?" tanya Quen tidak suka.

"Gak, Kak. Aku—"

"Selamat malam," sapa sebuah suara yang membuat kalimat Lion tertahan.

Lion beranjak dan menarik lengan Loli. Perempuan itu lancang sekali datang ke kediaman Quen dan Leo sampai berani masuk ke dalam rumah mengganggu acara makan malam keluarga mereka.

"Babe, sakit!"

"Kamu ngapain ke sini?!" tanya Lion kesal.

"Aku udah kirim pesan ke kamu. Aku udah dandan nungguin kamu dari tadi. Aku telpon gak kamu angkat. Jadi aku ke sini."

Lion menghembuskan napas dengan kasar saat mereka sudah berada di halaman depan rumah Quen. Lion menatap Loli dengan marah.

"Kamu balik. Aku gak mau acara keluargaku jadi kacau."

"Babe! Aku ini pacar kamu! Kenalin aku ke keluarga kamu dong. Kamu janjikan mau nikahin aku. Gimana sih, jangan ingkar dong. Kamu juga yang udah ambil perawan aku."

Lion menjambak kasar rambutnya, lalu mengusap wajahnya. Ia menatap Loli dengan pandangan memohon. Di dalam sana ada Prisa. Ini makan malam khusus untuk perempuan itu. Lion tidak mau mengusik acara tersebut.

"Aku bilang tunggu aku, kan? Kalau aku belum jemput kamu harusnya sabar. Aku—"

"Aku cuma khawatir, Babe. Makanya aku ke sini buat mastiin kamu baik-baik aja."

"Oke. Sekarang kamu masuk ke mobil. Aku mau ambil hape dulu."

Loli tersenyum senang dan menurut untuk kembali masuk ke dalam mobilnya. Sepertinya malam ini Lion akan pergi dengannya menggunakan mobil Loli saja. Loli akan memastikan kalau mereka akan menghabiskan malam panas lagi seperti sebelumnya.

Lion masuk ke dalam rumah dengan tergesa. Ia meninggalkan ponselnya di ruang tengah. Saat hendak meraih ponsel, Lion merasakan seseorang yang berlalu dari belakangnya dengan cepat.

Lion berbalik. Ia mengernyit saat mengenali punggung orang tersebut. Prisa. Apa perempuan itu menguping sejak tadi?

Lion melangkah tergesa mengejar langkah Prisa yang kini menaiki undakan tangga untuk menuju kamarnya. Lion hampir mendapatkan siku perempuan itu tapi kaki Prisa tersandung tepat di undakan tangga paling atas. Lion membelalak dan sigap menahan diri saat tubuhnya ikut jatuh ke depan menindih tubuh Prisa.

Prisa memejamkan mata saat lututnya terasa sakit. Hanya sebentar, lalu ia merasakan bagaimana pinggangnya dipeluk dan tubuhnya dibalik sehingga kini ia terbaring di atas tubuh Lion.

Napas Lion terengah. Prisa pun sama. Ia merasa pusing seketika saat kini lengan Lion yang lain ikut membelit perutnya. Sedangkan Lion memejamkan mata dengan pangkal paha yang sedikit ngilu karena tertindih oleh bokong Prisa.

Prisa tidak bisa bergerak sedikitpun karena merasa tubuhnya kaku dengan sentuhan mendadak ini. Tubuhnya dan tubuh Lion benar-benar tidak ada jarak sama sekali.

"Gue kangen," bisik Lion.

***


Nganuh bab ending nih...

PO H-6 yaaa!

Harga PO 80K

Harga normal 100+++++++

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Where stories live. Discover now