Forbidden Relationship (2)

42.5K 3.4K 185
                                    

Putri Deena

***

"Putri, Yang Mulia Raja ingin semua orang berkumpul malam ini."

Deena yang tengah menyuap makan siangnya seketika terhenti mendengar ucapan pelayan pribadinya. Deena meletakkan sendok dan meraih gelas berisi air putih. Diteguknya air yang masih penuh itu hingga habis tak bersisa.

Perasaan Deena sungguh tidak tenang saat ini. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Hal penting apa yang membuat sang ayah menginginkan semua orang berkumpul? Semua orang berarti semua anggota keluarga kerajaan dan jajarannya.

Apa ada yang melakukan kesalahan? Atau malah dirinya yang melakukan kesalahan? Atau lebih parahnya, sang ayah mengetahui apa yang Deena sembunyikan selama ini?

Deena tiba-tiba tesedak hingga terbatuk sehingga pelayan yang berdiri di sebelahnya langsung menepuk pelan punggung wanita cantik tersebut.

"Putri baik-baik saja?"

Deena hanya diam sambil terus berusaha memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi saat nanti malam ia ke Istana.

"Putri, kalau kau sudah selesai dengan makananmu, apa boleh kita ke butik mencari gaun untukmu?"

Deena menghela napas dan berdiri dengan lemas. Kakinya melangkah meninggalkan ruang makan diikuti oleh sang pelayan.

"Apa artinya nanti malam semua orang akan menginap?" tanya Deena memastikan.

"Ya, Putri. Yang Mulia Ratu sudah menyiapkan semuanya dengan sempurna."

"Memangnya ada hal penting apa sehingga Ayah ingin kita berkumpul?"

"Aku tidak tahu, Putri."

Deena kembali menghela napas. Semoga saja apa yang Deena takutkan tidak terjadi. Semoga saja ini makan malam biasa.

"Putri ingin ke salon lebih dulu?"

"Hm. Kau juga harus ikut perawatan denganku, Bibil."

Wanita yang Deena panggil Bibil itu terkekeh geli. "Aku jadi takut kecantikan mu akan kalah kalau ikut perawatan terus, Putri."

Deena menoleh dan ikut terkekeh. "Kalau bisa kita dipermak untuk terlihat sama. Aku bosan menjadi diriku saat ini," balas Deena yang membuat raut wajah Bibil sontak berubah.

"Apa Putri ada masalah?" tanyanya khawatir.

Deena menggeleng dan mencubit gemas lengan pelayannya. "Tidak ada. Aku hanya... Ya, kau tahu. Kehidupanku selama ini tidak selalu menyenangkan."

Bibil memberikan tatapan prihatin untuk keluhan sang Putri. "Aku akan semakin giat berdoa meminta Putri bertemu dengan Pangeran yang baik hati dan penuh cinta. Aku ingin kau hidup bahagia setelah menikah nanti, Putri."

"Semoga saja."

***

Sebuah Istana modern nan megah terlihat semakin memesona saat semua lampu yang menyala menerangi hingga ke semua sisi. Banyaknya mobil mewah yang terparkir rapi juga membuat suasana semakin ramai.

Orang-orang silih berganti memasuki Istana tersebut. Semuanya mengenakan pakaian mahal dan bermerek. Tampilan mereka sungguh menawan dan tidak ada yang sama. Baik dari segi model, hingga tatanan rambut.

Dari salah satu mereka, Deena melangkah dengan anggun. Bibil bersamanya sambil memperhatikan beberapa orang yang terlihat mencuri pandang padanya.

"Bisa kita lebih cepat? Aku risih diperhatikan seperti itu."

SHORT STORY 2021 - 2022 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang