sembilan. 🔞

16K 1K 199
                                    

"Nahh, ini apa? Anggg.. gurrr"

Renjun kini tengah mengajak Ayden belajar sembari bermain. Rutinitas Renjun ya seperti ini, kalau Ayden sedang tidak ada jadwal preschool, dia akan mengajak Ayden belajar sembari bermain. Mulai dari mengenalkan warna warna, bentuk dll. Pokoknya dia pingin buat Ayden jadi anak yang pinter! Nggak absurd kayak bapaknya :)

"Ayden, coba lihat papi, ini yang ditangan kanan papi namanya anggur, yang kiri ini namanya apel" Renjun bergantian menunjukan gambar buah buahan di tangannya kepada Ayden

"Nah, ini anggur, ini apel. Sekarang coba Ayden tebak, mana yang apel?" tanya Renjun

Ayden menatap Renjun sejenak, namun tidak lama ia malah berbalik membelakangi Renjun dan memainkan mobil-mobilannya. Bosen dia daritadi harus disuruh menebak buah buahan. Lebih enak makannya daripada harus disuruh nebak.

"Huhh, kalau gini emang kelakuannya nurun bapaknya sih" gumam Renjun

Renjun yang sudah lelah itupun kemudian merebahkan dirinya di sofa dan menyalahkan televisi di depannya. Sedangkan Ayden, bocah itu lebih memilih untuk terus memainkan mobil mobilannya dan berceloteh sendiri.

Selang sekitar satu jam, Renjun mematikan televisi dan mengangkat Ayden. Ini sudah pukul empat sore, sudah waktunya Ayden untuk mandi dan makan. Renjun bergegas memandikan Ayden sekalian juga dirinya, setelah mereka sudah bersih dan wangi, Renjun pun mengajak Ayden bermain di taman depan sekalian menyuapi bocah mungil itu makan sorenya.

"Busetttt!! Tuh bedak kurang tebel njun" teriak Haechan ketika melihat Renjun menggandeng Ayden yang wajahnya penuh bedak khas anak kecil yang baru mandi sore hari

"Biar seger. Kayak lo pas kecil gak gini aja chan" jawab Renjun

"Mae chitta mah kalau bedakin echan engga kayak gitu, Ren. Tapi langsung disiramin tuh bedak sebotol ke badan Echan. Biar gak bau bau dosa" ucap Jaemin menggoda Haechan

"Dih, gue mah pas kecil masih suci ya gada dosa dosa!"

Mereka terkekeh, sedangkan Ayden langsung berlari menuju Chenle dan Jisung yang bermain balok balok lego di taman. "Awas sayang, jangan lari nanti jatuh"

"Eh Ren, gue lupa ngabarin lo"

"Apa?" tanya Renjun pada Jaemin

"Lo inget sama mantan lo, si Jun?"

Renjun mengangguk. "Itu mantannya Renjun pas kapan? Kayaknya banyak bener mantan lu, njun" tanya Haechan

"Lupa juga gue pas kapan"

"Dih? Bisa bisanya"

"Kenapa, na?"

"Nah, dia bentar lagi dia kesini"

"Ngapain?!" Renjun jelas kaget, ngapain juga mantan kekasihnya kesini

"Dia kan punya bisnis jual beli mobil gitu, terus itu mobilnya Jeno mau di jual. Jadi nanti dia survey kesini gitu" jelas Jaemin

"Ahh gitu"

"Bukannya Guanlin musuh banget tuh sama si Jun?" tanya Haechan

Renjun mengangguk. "Guanlin mah semua mantan gue di musuhin, anjir!"

"Laki lo bulol banget gue litanya njun"

"Bulol banget Chan. Yang dulu aja dia pernah mukulin si Minghao kan? Inget gak? Terus Minghao ngakunya di begal" ujar Jaemin yang kemudian tertawa lepas

"Ha? Serius? Yang waktu itu? Kok lo pada tau?" tanya Renjun dengan raut serius

"Bentar bentar, anak gue mulai rusuh" ujar Haechan yang kemudian meninggalkan kedua orang itu

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now