dua puluh satu.

7.2K 839 150
                                    


Pukul sepuluh malam, Guanlin baru saja sampai di rumahnya. Ia memarkirkan mobilnya di garasi, menutup pagar dan langsung masuk ke dalam rumahnya melalui pintu rumah yang tersambung langsung dengan garasinya.

"Ren?" panggilnya ketika mendapati Renjun duduk di dapur memandangi tablet di depannya dengan susu yang tinggal setengah gelas berada di meja. Sepertinya suami mungilnya itu tengah menonton film sembari meminum susu.

"Malem banget pulang lo" jawab Renjun

Guanlin meletakan tas kerjanya di meja, ia berjalan mengambil air minum di dalam lemari pendingin.

"Lembur gue tadi. Banyak kerjaan, projek kemarin gagal jadi mesti ngulang dari awal lagi dan cari investor baru. Terus bulan depan juga rencananya Papa udah mau nyerahin jabatannya ke gue, mau pensiun katanya"

Renjun mengangguk kemudian menyuruh Guanlin duduk di sampingnya. "Udah makan?" tanyanya

"Belum, gue mau pesen online aja" jawab Guanlin

"Gak. Gue masakin aja, mau makan apa?"

"Udah malam, Ren. Gue pesen online aja"

"Lo udah bosen masakan gue ya? Masakan gue udah gak enak lagi ya?"

"Lah? Enggak! Sumpah deh gue cuma gak mau bikin lo capek"

"Dih, masa masak doang capek? Lo gak mau bikin gue capek karena masak, tapi doyan bener bikin gue capek kalau ngelayanin lo" kesal Renjun

"Kan itu beda lagi"

"Ya udah kalau lo gak ngebolehin gue masak karena takut capek, lo juga jangan minta jatah ke gue. Capek!" ucap Renjun yang mengembalikan atensinya pada tablet di depannya

Guanlin melotot. Suaminya ini selalu bisa membuat dia kalah telak dalam perdebatan. Oke, Guanlin mengalah kali ini, padahal dia emang gak mau membuat suami mungilnya yang tengah mengandung itu kelelahan.

"Oke, gue kalah. Masak terserah, yang simpel aja. Telor atau apa"

"Oke! Lo mandi dulu gih, bau banget badan lo"

"Dih? Mana ada? Nih cium nih ketek gue" ucap Guanlin sembari mencondongkan badannya dan membuka ketiaknya lebar lebar ke depan wajah Renjun membuat Renjun sontak mencubit pinggang Guanlin.

"Bau!!"

Guanlin terkekeh kemudian mendekap erat kepala Renjun membuat Renjun meronta. Guanlin melepaskan dekapannya setelah ia memberikan satu ciuman panjang di puncak kepala Renjun.

"Dah, gue mau mandi dulu" ucapnya sebelum meninggalkan Renjun

"Guanlin, bego!!"

Sekitar setengah jam, Guanlin kembali lagi ke bawah setelah ia mengecek kamar Ayden. Dan ternyata bocah mungil itu sudah tertidur dengan nyenyaknya.

"Udah selesai masaknya?" tanya Guanlin yang di angguki Renjun.

"Nih, gue buat nasi goreng sama telor"

"Wih, mantep nih. Lo udah makan?"

Renjun mengangguk kemudian mengulurkan air minum kepada Guanlin.

"Makan apa tadi?"

"Mie pedes"

Guanlin sontak langsung menoleh mendengar jawaban Renjun. "Yang? yang bener aja lo?!"

"Ish, gue kan tadi pengen lin"

"Ya tapi, lo kan gak boleh makan pedes"

"Sekali doang"

Guanlin berdecak kemudian melanjutkan makannya. Ingin berdebat, tapi dia udah terlanjur capek, pikirnya.

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now