Tujuh puluh enam.

4.1K 532 38
                                    


Hari ini sepulang Renjun dari pemotretan, ia memutuskan untuk ke kantor Guanlin. Ayden dan Mingrui hari ini berada didalam asuhan Bunda dan mertuanya, jadi Renjun bisa sedikit bebas jika ingin pergi kesana kemari.

Renjun memarkirkan mobilnya di depan Lobby dan langsung diambil alih oleh satpam yang tengah berjaga untuk memindahkannya ke tempat parkir di samping mobil Guanlin. Renjun dengan setelan kemeja putih berbahan sedikit semi transparan, satu kancing atas yang tidak ia kancing, serta kalung yang bertengger indah di lehernya membuat siapa saja yang melihat pasti berdecak kagum.

"Suaminya pak Guanlin cantik banget ya""Iya, padahal udah punya anak dua aja masih sebagus itu tubuhnya""Gila gue cewek aja insecure liatnya""Gue kalau gak tau gimana pak Guanlin, wah udah gue tikung sih itu dia"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Suaminya pak Guanlin cantik banget ya"
"Iya, padahal udah punya anak dua aja masih sebagus itu tubuhnya"
"Gila gue cewek aja insecure liatnya"
"Gue kalau gak tau gimana pak Guanlin, wah udah gue tikung sih itu dia"

Renjun hanya menggeleng sembari tersenyum mendengar gumaman dari pegawai suaminya itu. Ia melangkahkan kakinya menuju lantai dimana ruang kerja suaminya berada. Beberapa kali Renjun tersenyum setiap kali pegawai di kantor Guanlin menyapanya.

"Wihh Bos besar cantik amatt" sapa Daehwi sembari terkekeh melihat Renjun keluar dari lift.

Renjun hanya menggeleng dan mendekat ke meja Daehwi. "Alin di dalem kan?" Tanyanya.

Daehwi menggeleng, "masih di atas kak, ngasih sambutan buat intern yang baru masuk hari ini"

Renjun mengangguk, ia tau jika hari ini akan ada mahasiswa dari beberapa kampus yang akan magang di kantor suaminya karena Guanlin tadi malam bercerita mengenai agendanya hari ini.

"Kak Renjun mau masuk dulu apa gimana? Mau makan atau minum gak? Biar nanti aku pesenin di kantin"

Renjun terlihat berfikir sejenak, ia kemudian menggeret kursi di depan Daehwi. "Aku disini aja deh Dae, kalau di dalem bosen. Temenin ngobrol ya, sekalian sama minta laporan barangkali Alin kemarin aneh aneh pas lagi dinas ke Makassar"

Daehwi terkekeh. "Orang bucin mampus gitu kok aneh aneh kak. Aman, tenang aja"

"Lo mah gak tau aja, orang orang sekarang pada aneh aneh"

Daehwi kembali tertawa dan menggeleng pelan. "Daripada mikirin pak bos aneh aneh, kayaknya kakak deh yang harus mikirin diri kakak sendiri"

Renjun mengerutkan keningnya, "maksudnya?" Tanyanya tidak paham.

Daehwi menunjuk Renjun. "Pakaian kakak. Bukannya pak bos bakal marah kalau kak Ren pake baju gini? Semi transparan?" Daehwi mencondongkan tubuhnya sedikit, "soalnya daritadi banyak pegawai lewat lihatin kakak"

Renjun melihat ke arah bajunya. "Tapi ini gak terlalu transparan kok Dae. Kayaknya Alin juga gak bakal marah sih. Gue mager banget ganti, tadi buru buru kesini"

"Ya udah deh kak, cuma ngingetin soalnya tau sendiri kan ya pak bos tuh gimana"

"Hahaha iya iya Dae, santai aja"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now