empat puluh empat. (Kilas balik)

5.1K 554 42
                                    

[Kilas Balik Papa dan Papi di Malam Tahun Baru Pertama Mereka]

---

"Pagi Bun, Yah" sapa Renjun kepada Ayah Bundanya yang tengah mengobrol sembari menonton televisi di ruang tengah kediamannya.

"Eh baru bangun, dek? Bangunin abang sana. Nanti kita sarapan bareng"

Renjun mengangguk, ia kemudian menuju kamar Abangnya. Kun memang sudah pulang dari perantauan sejak dua hari yang lalu karena ini adalah hari libur menjelang tahun baru.

"Abangg!! Bang bangun udah pagi" beberapa kali Renjun mengetuk dan memanggil Abangnya namun tidak ada balasan dari dalam ruangan tersebut.

Renjun mendengus, ia menyerah dan memilih kembali turun dan mendudukan dirinya disamping Ayahnya.

"Loh njun? Mana abang?" tanya Bunda

"Gak tau. Capek kali makanya masih tidur. Di bangunin gak nyahut"

"Tumbenan Abang kamu bangunnya siang" ucap Bunda yang hanya mendapat gidikan bahu dari Renjun. Ia juga heran kenapa abangnya berubah jadi kebo hari ini. Kan biasanya yang jadi kebo susah dibangunin itu tetangga sebelah, musuh bebuyutannya.

Tidak lama pintu utama terbuka menampilkan Kun dengan baju olahraganya dan keringat yang membanjiri kening serta badannya. Di belakang kun ada Guanlin yang juga mengenakan baju untuk olahraga.

"Loh? Abang darimana?" tanya Bunda

"Lo ngapain pagi pagi di rumah gue?" kini Giliran Renjun yang bertanya dengan tatapan tajam kepada Guanlin

"Abang habis main basket di lapangan sama Guanlin dari habis subuh. Tadi Abang gak ijin soalnya bunda masih tidur" jawab Kun yang kemudian berjalan menuju dapur

"Pagi om, tante" sapa Guanlin

"Ayah Bunda doang yang disapa? Gue kagak? Gak keliatan apa wujud gue?" protes Renjun yang menoleh ke belakang menatap Guanlin yang hendak mengikuti Kun menuju dapur

Guanlin berbalik. "Lo kecil, gak keliatan" jawabnya singkat dan kembali berlalu mengikuti Kun

Ayah dan Bunda terkekeh. Ayah mengusak kepala anaknya yang mulai merajuk itu.

"Tuh, jeleknya Guanlin tuh kayak gitu bun, yah. Gimana Renjun gak kesel coba? Emang itu orang—"

"Hust udah dek. Jangan marah marah mulu sama dia. Kalau jodoh nanti kamu yang pusing sendiri"

"AMIT AMIT!!"

Ayah dan Bunda terkekeh. Mereka berdua mengajak Renjun menuju ke ruang makan untuk sarapan bersama. Disana sudah ada Guanlin dan Kun yang tengah mengobrol di meja makan.

"Eh, om sama tante mau sarapan ya? Alin pamit pulang ya?" ucap Guanlin yang buru buru beranjak dari duduknya

"Udah duduk aja lin, makan disini aja sekalian. Tante masak banyak nih, kebetulan ada terong balado kesukaan kamu kan?"

Renjun berdecak mendudukan dirinya di kursi yang biasa ia gunakan. "Sebenarnya yang anak ayah bunda itu injun apa alin sih? Kok apa apa alin, dikit dikit alin"

Ayah terkekeh. "Ya kamu dong dek. Tapi Alin bisa jadi anak ayah juga kalau nikah sama kamu"

Renjun yang tengah meminum air putih yang baru saja ia tuang sontak terbatuk.

"Pelan pelan, Ren. Kaget banget kalau nikah sama gue" goda Guanlin

"Kalau kalian beneran nikah, gue gak kaget sih" ucap Kun yang langsung mendapat tatapan tajam dari Renjun

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now