enam puluh enam.

3.9K 536 43
                                    

Hari ini agenda Renjun adalah melakukan pekerjaan yang sudah sekitar hampir dua bulanan ini ia tekuni, yaitu menjadi model di agensi milik teman sekolahnya dulu.

Tidak setiap hari, mungkin seminggu dua kali Renjun akan mengambil pekerjaan itu. Berpose di depan kamera entah mengapa ia sangat menyukainya akhir akhir ini.

Sebenarnya Guanlin juga suka memotret, ia suka mengabadikan sesuatu yang indah dengan beberapa koleksi kamera yang ia miliki. Namun Renjun sangat tidak suka berpose di depan Guanlin, kecuali.. saat malam hari hehe.

Jam sudah menunjukan pukul dua siang, rencananya Renjun akan berkunjung ke kantor milik Guanlin terlebih dahulu. Tenang saja, untuk dua bocah mungil hasil pergulatan di malam malam panas Renjun Guanlin itu kini tengah berada di rumah neneknya jadi Renjun lebih leluasa untuk melakukan pekerjaannya tanpa khawatir.

Renjun memarkir mobilnya di depan lobby kantor tersebut, ia kemudian masuk dan segera berjalan menuju ruangan Guanlin.

"Guanlin mana de?" Tanya Renjun kepada Daehwi yang baru saja keluar dari ruangan suaminya.

"Lagi meeting di ruangan sebelah kak, ini aku ambil berkas yang ketinggalan" jawab Daehwi sembari menunjukan beberapa map ditangannya.

"Oh belum selesai?"

"Belum, tapi kayaknya bentar lagi selesai"

Renjun mengangguk. "Ya udah gue tunggu di dalam aja ya? Bilangin Guanlin gue udah sampai"

"Siap kak! Itu tadi ada kue juga di dalam, biasa bawaan dari vendor"

Renjun kembali mengangguk dan memberikan gestur ok dengan tangannya kemudian masuk ke dalam ruangan suaminya. Ia mendudukan dirinya di sofa yang berada di ruangan tersebut dan membuka ponselnya untuk menghubungi Bunda dan juga mertuanya yang tengah mengasuh kedua buah hatinya.

Ia juga menyempatkan diri untuk bertukar pesan dengan kedua tetangganya yang kini juga sama sama sibuk menjaga kedua buah hati mereka. Renjun sedikit terkekeh kala mengingat beberapa hari lalu ketiga rumah itu sangat berisik karena bayi bayi mereka sama sama menangis di waktu yang bersamaan.

"Udah selesai yang?" Tanya Guanlin sembari memasuki ruangannya, meetingnya baru saja selesai setelah membuat Renjun menunggu sekitar dua puluh menit.

Renjun mengangguk, ia merentangkan tangannya untuk menyambut Guanlin masuk ke pelukannya. Guanlin yang paham segera menghampiri Renjun dan membalas pelukan Renjun.

Guanlin memberikan beberapa kecupan di puncak kepala Renjun sembari mengusap punggung suami mungilnya itu.

"Kenapa? Capek ya?"

Renjun mengangguk pelan kemudian melepaskan pelukannya. "Capek, tapi seneng"

Guanlin terkekeh. "Gimana tadi photoshootnya?"

"Lancar, terus tadi ada salah satu orang magazine yang lagi visit gitu lin ke studionya abel. Terus gue ditawarin buat jadi model majalahnya buat next week karena mereka mikir konsepnya cocok kalau gue yang jadi modelnya"

Guanlin mengangguk. "Terus?"

"Ya jadi tadi langsung photoshoot, makanya gue telat kesini. Harusnya jam 12 udah kelar, tapi baru kelar jam 1"

"Hasilnya jangan lupa suruh abel kirim ke gue. Gue mau liat dulu"

Renjun berdecak. "Iya iya, tenang aja"

Guanlin mengusak kepala Renjun, "makan yuk? Gue tadi udah nyuruh Daehwi buat mesenin makanan"

"Yuk! Gue tadi udah makan sih lin sebenernya, tapi udah laper lagi"

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang