Sembilan puluh lima.

3.3K 456 22
                                    

Guanlin kini tengah menemani Ayden dan Mingrui bermain di pagi hari sedangkan Renjun membereskan semua pakaian mereka yang akan di ambil oleh pegawai laundry pagi ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Guanlin kini tengah menemani Ayden dan Mingrui bermain di pagi hari sedangkan Renjun membereskan semua pakaian mereka yang akan di ambil oleh pegawai laundry pagi ini.

"Kakak juga bisa banun gedung tinggi kayak Papa" ucap Ayden sembari menyusun legonya setinggi mungkin.

"Coba buat, pasti masih lebih tinggi gedung punya Papa"

"Ni legonya kulang banyakkk!! Beli lagi Paa biyal tinggi"

"Halah! Bilang aja kamu cuma minta beli lego baru kak, segala minta tinggi tinggian lego"

Ayden terkekeh, "Papa beliin mainan balu dong"

"Gak ah, kamu kemarin habis jailin Papa"

"Ih calah ciapa Papa kemalin kentutin kakak?"

"Loh bisa nyalahin Papa sekarang?"

Ayden berdecak membuat Guanlin terkekeh dan pura pura menyenggol lego yang sudah dibangun sulungnya itu. "Eh kesenggol kak" ucapnya ketika semua lego yang sudah disusun Ayden hancur berantakan.

1...2...3...

"PAPIIIIIIIIIII" teriak Ayden sembari berlari masuk kamar hendak mengadukan kelakuan Papanya itu kepada Papinya.

Renjun yang tengah memilah baju pun menarik nafas dalam sebelum menoleh. "Kenapa lagi kak? Dijailin apa lagi sama Papamu itu?"

"Jeyek! Ayin jelek pokoknaaaa!! Ndak cuka! No gudboiiiii!" Kesal Ayden sembari menghentakan kaki dan tangannya.

"Kenapa Papanya?"

"Papa jeyek! Jahat! Mainan akak dilucakin! Akak halus beli mainan balu coalna lucak!" Adu Ayden sembari menangis.

"Apaan? Bohong itu, mainannya gak rusak Pi" saut Guanlin sedikit teriak mendengar aduan sulungnya yang tidak sesuai kenyataan itu.

"Ndakkk! Lucakkkk ihhhh!"

Renjun menghela pelan, ia menarik Ayden dan mengusap air mata anak sulungnya itu. "Mainannya di beresin dulu ya kak? Habis ini kita sarapan"

"Tapi lucakkk"

"Gak rusakkkk Ayden lai" saut Guanlin kembali.

Ayden yang kesal pun kembali keluar kamar dan kembali berdebat dengan Papanya. Renjun menarik nafasnya dalam dan mengusap pelan dadanya. "Masih pagi tapi stok kesabaran gue udah tipis" gumamnya pelan.

"Pwiiiiiii, nyenyennnnnn"

Renjun menoleh, ternyata kini giliran si bungsu yang menghampirinya. "Papaaa, si dedek minta susu" teriaknya. Mingrui langsung naik ke pangkuan Renjun dan mendusel pelan didadanya.

"Ya susuin lah yang, gue masih perang sama anak sulung lo" jawab Guanlin membuat Renjun seketika geram.

"Nyenyennnnn Pwiiii"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now