dua puluh tiga. (Kilas balik)

6.9K 717 171
                                    


"Lin"

Yang di panggilpun menoleh. "Kenapa?"

"Jalan jalan yuk"

Guanlin melirik jam di ponselnya, sekarang pukul sepuluh malam. Sudah malam memang, namun dirinya menyempatkan diri sejenak untuk bermain game terlebih dahulu setelah seharian penuh bergelut dengan berkas.

"Lo gak liat udah jam berapa? Emang mau kemana?"

"Gue lagi pengen kerak telor"

Guanlin mengerutkan keningnya. "Bukannya lo gak suka kerak telor?"

"Kata siapa?" tanya balik Guanlin

"Kata gue. Kan kata lo sendiri dulu kalo kerak telor tuh kayak makan nasi kering?"

Renjun mencebik, mendudukan dirinya di samping Guanlin.

"Kan itu dulu. Beda sama sekarang"

"Tapi udah malem nih. Mau cari dimana juga?"

"Ancol"

"Mana ada di ancol kerak telor?"

"Ada Alin!"

Guanlin meletakan stick ps yang ia genggam, mengesampingkan tubuhnya menghadap Renjun.

"Lo pernah beli emang?"

Renjun mengangguk. "Pernah"

"Kapan? Kok gue gak tau?"

"Dulu, pas masih pacarana sama Jun"

Guanlin menoyor kepala Renjun. "Yeee.. itu mah lo mau mengenang masa lalu namanya"

Renjun kembali mencebik, ia kemudian berdiri.

"Mau kemana?" tanya Guanlin

"Mau mengenang masa lalu sama mantan" jawab Renjun yang langsung meninggalkan Guanlin dan membuat Guanlin panik

"Yang? Udah gila lo ya?"

"Yang? Woy! Renjun?!"

"Lo mau kemana?" tanya Guanlin yang melihat Renjun kembali dengan membawa hoodienya dan kunci mobil.

"Kan gue udah bilang mau kerak telor"

"Ya tapi lo mau pergi sendiri?"

"Ya gimana? Laki gue yang katanya suami siap siaga ini gak mau nganterin"

"Iya iya ini gue anterin. Ayo ke ancol cari kerak telor yang mengandung banyak kenangan lo sama mantan" Guanlin merebut kunci mobil dari tangan Renjun. Ia kemudian mengambil jaketnya dan mematikan televisi serta playstationya

Sekitar hampir satu jam, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Ini sudah sepi, namun benar kata Renjun, masih ada beberapa penjual kerak telor disana.

"Lin, ini tuh kesukaan Jun tau. Dia dulu tuh doyan banget kerak telor. Dia sukanya yang pake telur bebek, katanya lebih gurih. Gue dulu Cuma nemenin dia sih"

"Terossss teross!! Bahas terus aja mantan lu"

Renjun terkekeh. "Gue kan cuma cerita"

Guanlin mengangguk. "Oh cerita. Gue mau cerita juga nih"

Renjun menyuapkan kerak telur kepada Guanlin. "Apa?"

Guanlin mencoba mengunyah kerak telur yang diberikan Renjun, kemudian menyunggingkan senyumnya.

"Gue kalau ke ancol jadi inget somi deh"

Renjun mengerutkan keningnya, menatap Guanlin.

"Somi tuh suka banget denger suara ombak. Ya meskipun disini ombaknya gak terlalu gede, tapi dia suka katanya"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now