tiga puluh enam.

5.6K 702 121
                                    


"Enpaaaaa" panggil Ayden yang membuat Papa Guanlin yang tengah menonton siaran berita sembari menyesap kopinya pun menoleh

"Eh, cucu Grandpa udah ganteng aja pagi pagi"

Mama Guanlin menurunkan Ayden di samping suaminya. Dan mulai menyuapi Ayden makan.

"Enpaa mawu pingg"

"Pink apa?"

"Ping, uyul"

Papa Guanlin menoleh kepada istrinya. "Pink apa Ma?"

"Gak tau juga, Pa"

"Ishh. Ituyo, uyul uwa aya dede akak" (Itu loh, tuyul dua kayak dedek kakak) ucapnya sembari menunjukan tiga jemarinya

"Dua tuh gini, kak. Ini tiga" ucap Mama Guanlin sembari membenarkan jumlah jemari Ayden

"Persis banget sama Papanya" ujar Papa Guanlin sembari mengusak rambut Ayden

"Enpaaaa pingg!! Pinggg pweasss"

"Kartun kali Pa, coba tunjukin satu satu"

Papa Guanlin pun menurut, beliau memindah channel televisi satu persatu. "Pinggggg" teriak Ayden ketika salah satu kartun muncul

"Hoalah ternyata upin ipin yang di maksud" ucap Papa Guanlin yang kemudian tertawa melihat Ayden yang menepuk nepuk tangannya.

Ayden pun membenarkan posisinya, dan membuka mulutnya mulai menerima suapan demi suapan dari Neneknya.

"Persis banget sama Alin ya ma. Gak mau diem pas makan kalau gak sambil nonton kartun"

Mama Guanlin mengangguk. "Tapi lebih parah Alin, Pa. itu anak kalau lagi iklan ya berhenti makan, nunggu mulai lagi kartunnya baru makan lagi"

Papa Guanlin terkekeh, kemudian melihat Ayden yang anteng mengunyah makanannya sembari menggoyangkan kakinya dan menonton dua tuyul kesukaannya.

"Oh iya, Pa. ngomong ngomong soal Alin, dia ada ngehubungin kamu gak? Atau di kantor lagi sibuk? Kok dia gak ngunjungin anak sama suaminya dari kemarin. Mama agak sungkan sama besan, Pa. kayak anak kita gak bertanggung jawab"

Papa Guanlin pun segera menoleh. "Oh iya, kemana ya ma itu anak. Terakhir juga Papa kemarin telfonan ngomongin masalah cabang yang di Surabaya itu katanya lagi turun. Terus dia juga sempet tanya sih, Renjun sama anak anaknya gimana"

"Terus gak ngabarin lagi?"

"Enggak, Papa kira juga lagi sibuk. Tapi kok ya tumben gak nyariin Renjun. Biasanya kalau pisah sehari aja udah kayak kucing kebelet kawin"

"Nah kan Pa. Mama takut mereka berantem deh Pa"

"Enmaaa, aaaaa" ucap Ayden mengintrupsi perbincangan dua orang paruh baya itu

"Eh iya maaf, sayang. Grandma sampe lupa nyuapin kamu" Mama Guanlin buru buru menyuapi Ayden lagi

"Papa cek ke kantor aja kali ya? Tapi Renjun dimana sekarang, Ma?"

"Lagi ke pasar sama besan. Tadi katanya ngidam udang asam manis, jadi mau beli udang"

Papa Guanlin mengangguk, kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya menemani Ayden menonton televisi

*
*
*

"Bun, aku nanti siang pulang ya"

"Di jemput Guanlin?"

"Enggak, pulang sendiri"

Bunda Renjun yang tengah memasak udang pun seketika menoleh kepada Renjun yang duduk di meja makan.

"Njun, jujur deh sama Bunda. Kalian lagi berantem kan?"

Renjun menghela pelan, mengalihkan pandangannya. "Enggak, bun"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now