lima puluh dua.

4.8K 566 54
                                    

Hari libur seperti biasa, Guanlin akan berada di rumah menikmati waktu bersama keluarga kecilnya. Namun libur kali ini sedikit berbeda, karena secara tiba tiba pagi pagi sekali kedua orang tua dan mertuanya mengunjungi rumah sederhana miliknya.

"Bun? Ini gapapa njun sama Alin pergi?" Tanya Renjun kembali memastikan kepada Bundanya yang menyuruh Renjun dan Guanlin pergi jalan jalan berdua.

Sebenarnya Renjun dan Guanlin cukup berterimakasih kepada keempat orang tua mereka yang menawarkan untuk menjaga Ayden dan Mingrui, namun ia juga sedikit khawatir jika itu akan merepotkan keempat orang tuanya.

"Gapapa. Udah sana pergi, mumpung masih pagi ini njun. Kalian bisa jalan jalan kemanapun kalian mau. Masalah si bayi kan ada Bunda sama Mertua kamu"

"Gimana yang? Mau gak? Kita juga udah lama gak pergi berdua kan?" Ucap Guanlin

"Hmm, minta ijin kakak dulu deh. Takut nyariin"

Renjun berjalan menuju ruang tengah dimana Ayden dan kedua kakeknya berada. Terdengar suara gelak tawa dari ruangan berukuran 3x5 meter itu yang menandakan Ayden tengah bergurau dengan kedua kakeknya.

"Kakak" panggil Renjun membuat Ayden menoleh

"Napa pwi?"

"Papi sama Papa boleh pergi sebentar gak?"

Ayden mengerutkan keningnya, "mawu nana?"

"Mau pergi jalan jalan sebentar" jawab Guanlin yang kemudian mendudukan dirinya di samping Ayah mertuanya.

"Heung? Akak gak diajak?"

"Kakak disini aja sama grandpa ya? Tadi katanya mau main lego sama grandpa? Sama kakek juga?" Ucap Papa Guanlin yang tengah duduk di karpet bersama Ayden

"Hmm" Ayden menoleh kepada kedua kakeknya bergantian, kemudian kembali menoleh pada Renjun. "Tapi akak beyiin mainan ya pwi?"

Renjun mengangguk. "iya, nanti Papi beliin mainan sama dedek juga"

"Acikkk!!"

Setelah mendapat persetujuan dari anak sulungnya itu, Renjun dan Guanlin bergegas pergi. Belum ada tujuan pasti kemana mereka akan pergi sekarang, karena mereka sendiri juga tidak merencanakannya.

Seperti sekarang, Guanlin tengah menyetir tanpa tujuan dengan tangan kirinya setia menggenggam tangan Renjun.

"Mau kemana yang?"

Renjun menoleh dan mengangkat kedua bahunya. "Gatau. Gak ada rencana pengen kemana mana gue"

"Ngemall? Belanja mau?" Tanya Guanlin yang jelas langsung membuat mata Renjun berbinar.

"Mauuu!!"

Guanlin terkekeh, mengecup punggung tangan Renjun sekilas. "Tapi makan nasi uduk langganan kita dulu yuk? Laper gue"

Guanlin membelokan mobilnya menuju nasi uduk langganan mereka berdua dari jaman masih seperti kucing dan anjing, hingga punya dua buntut seperti sekarang.

Setelah kenyang dengan nasi uduk, mereka berdua melipir menuju mall yang tidak jauh dari tempat nasi uduk tadi.

"Yang, lo inget gak? Dulu pertama kali kita nonton disini karena apa?"

Renjun mendongak, ia mendengus setelah mengingat pertama kali dirinya dan sang suami menonton film bersama.

"Jangan di ingetin!"

Guanlin terkekeh. Masih teringat betul di ingatan keduanya tentang bagaimana pertama kali mereka menonton film bersama.

Sebenarnya waktu itu Renjun berencana menonton film bersama Kun, abangnya. Kun sudah berjanji untuk menemani Renjun menonton film yang ia nantikan pada akhir pekan, namun ternyata semua hanyalah wacana semata karena Kun tiba tiba harus kembali ke Bandung.

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now