tiga belas.

8.6K 930 326
                                    

[Karena liat komen komen kalian yang lucu, aku langsung mood buat nulis lagi. Jadi ini update buat kalian yang udah ngeramein. Happy reading <3]

***

Guanlin terduduk lemas di depan rumahnya. Ia tidak menyangka ternyata Renjun kini tengah mengandung anak kedua mereka. Jika ditanya apa dia bahagia? Jelas sekarang dia sangat bahagia! Tapi kebahagiaannya tidak akan lengkap jika Renjun dan buah hati mereka tidak disini.

Guanlin masih terdiam, kenapa Renjun tidak memberikan kabar bahagia ini langsung kepadanya? Kenapa malah orang lain yang tau terlebih dulu? Harusnya kan dia sebagai suaminya yang mengetahui kabar ini terlebih dahulu.

Guanlin menghela nafas kasar, dia mencoba meredam rasa kesalnya sekarang. Secepatnya dia harus menemukan Renjun dan kedua buah hatinya. Setelah berfikir sejenak, Guanlin mulai berfikir bahwa mungkin saja Renjun pulang ke rumah orang tuanya.

Guanlin hendak menelfon mertuanya. Tapi ia terlalu takut, jika Renjun tidak berada disana, maka mertuanya akan ikutan khawatir. Guanlin pun memutuskan menelfon orang tuanya.

Menarik ponsel di sakunya dan mencari nomor orangtuanya, Guanlin mencoba menelfon mamanya. Ingin memastikan bahwa Renjun disana atau tidak.

"Hallo, lin. Kenapa telfon mama malam malam?"

"Ma, Renjun disana?"

"Ha? Ya enggak lah. Ini mama aja lagi tidur. Kamu mah aneh aneh aja nanyain Renjun dimana jam segini ke mama"

"Boleh tolong lihatin nggak ma, barangkali mobil Renjun ada di depan rumah bunda"

"Bentar. Ini emang Renjun kenapa sampai kamu gak tau Renjun kemana?"

"Nanti Guanlin jelasin"

"Kalian berantem ya?"

"Ada nggak ma?"

"Bentar ini mama lagi jalan keluar"

"Cepetan ma"

"Iya iya, bawel banget kamu. Gak ada mobilnya"

Guanlin menghela nafas kasar hingga terdengar di telinga mamanya

"Menantu mama kemana?"

"Gak tau ma, Renjun pergi dari rumah sama Ayden. Dan lagi, ternyata dia lagi hamil"

Mama Guanlin terdiam beberapa saat.

"Cari menantu mama sampai ketemu. Apapun masalahnya, kamu sebagai kepala keluarga harus bisa menyelesaikannya. Mama cuma bisa bantu doa sama nanti mama tanyain ke bundanya Renjun"

"Iya ma, makasih"

Pipppp

Sambungan terputus, membuat Guanlin semakin merasa frustasi memikirkan Renjun dan anak anaknya. Guanlin akui, ini memang salah dia.

"Renjun gak mungkin pergi jauh bawa Ayden malam malam begini. Tempat yang paling aman ya hotel. Kemungkinan Renjun disana, tapi di hotel mana?" monolog Guanlin pada dirinya sendiri

"Ah bodoh, gue bakal cari mereka meskipun gue harus cek ke hotel satu persatu"

Guanlin akhirnya segera melajukan mobilnya untuk mencari Renjun, entah kemana ia harus mencari. Tapi yang jelas, dia akan memulai dengan mencari Renjun di hotel terdekat sembari terus mencoba menghubungi suaminya itu.

*
*
*

Guanlin memberhentikan mobilnya di salah satu pom bensin. Terhitung sudah beberapa jam ia mencari Renjun dan buah hatinya. Guanlin bahkan tidak tidur semalaman, dan ini sudah pagi. Sudah beberapa puluh hotel yang Guanlin kunjungi demi mencari Renjun, namun hingga kini ia masih belum bisa menemukan suami dan anak anaknya itu.

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang