enam puluh. 🔞

8.5K 570 41
                                    

Guanlin merasa ada yang sedikit aneh dari suami mungilnya. Ia seperti beberapa kali hendak membicarakan sesuatu namun ia urungkan.

"Kenapa bro? Laki lo ganteng ya?" Tanya Guanlin yang menangkap Renjun melirik dirinya.

Renjun berdecak, ia meletakan kembali ponselnya.

"Mau pacaran gak?"

"Pacaran apa? Lo sama gue udah nikah, bego. Lupa lo ya?"

Renjun terkekeh. "Bukan gitu, pacaran, berduaan. Mumpung anak anak udah tidur"

"Ohhhh.. ngewe?"

"Sialan! Enggak ya!!"

Kini giliran Guanlin yang terkekeh. "Mau di bawah?"

"Apanya?"

"Lo, di bawah gue"

"Lin ah!!"

"Dih gue belum nyentuh lo udah ngedesah aja" goda Guanlin

Renjun kembali berdecak. "Ngobrol di ruang keluarga aja sambil nonton netflix"

"Sambil nen juga dong yang" pinta Guanlin

"Nen mulu nih bapak bapak. Udah ngalahin dedek aja jadwal nennya"

"Soalnya nen papi enak sih"

Renjun mendengus dan bangkit. "Ya udah, ayo ke bawah" ajak Renjun

"Acikkkk nen nen nen"

Guanlin buru buru ikut bangkit dengan wajah berbinar dan mengikuti Renjun dari belakang menuju ruang keluarga.

Guanlin berjalan mematikan lampu utama membuat ruangan tersebut menjadi sedikit remang. "Gue nyalain scented candle favorit lo ya?" Tanya Guanlin yang kemudian di angguki Renjun.

Setelah menyalahkan scented candle tersebut, Guanlin menyusul Renjun untuk naik ke sofa yang sudah di tiduri oleh Renjun.

Renjun terkekeh geli kala Guanlin naik ke atas tubuhnya dan langsung menggelitiknya.

"Hahaha Linn.. ahhh udahhh geliiii"

Guanlin masih menggelitiki Renjun. Ia mengapit kedua paha Renjun dengan kakinya tangannya kini beralih meremas dada Renjun.

"Ahhh... Linnnn.."

"Mauuuu cucuuuu" ucap Guanlin bak anak kecil yang kemudian membuat Renjun kembali terbahak.

Tanpa menunggu sautan Renjun, Guanlin lebih dulu menyingkap baju Renjun dan langsung melahap puting Renjun yang sudah mencuat memerah.

"Shhh.." Renjun memejamkan matanya sembari mencengkram pelan rambut Guanlin kala ia merasakan lidah Guanlin menyapu puting kirinya dan tangan kanannya yang memainkan puting sebelah kanan miliknya.

"Nggghhh.. linnn.. pelan pelan jangan kenceng kenceng nyedotnya"

Guanlin tidak menghiraukan perkataan Renjun, ia semakin membuat Renjun kewalahan hingga dadanya membusung. "Eunggghh.."

Puas memainkan puting suami mungilnya itu kini Guanlin bergerak turun mengecupi setiap inci bagian tubuh suaminya itu.

Jari jari kaki Renjun menekuk kala merasakan bagaimana kecupan Guanlin semakin turun hingga tepat di kejantanannya. Guanlin berhenti, ia mendongak menatap Renjun yang memejamkan matanya sembari menggigit bibirnya guna meredam desahannya.

Guanlin terkekeh membuat Renjun kembali membuka matanya. "Kenapa?" Tanya Renjun.

"Gue mau ambil jatah ya? Gak mau cuma nen aja"

Renjun berdecak. "Kalau gak boleh dari tadi lo pas nyiumin perut gue udah pasti gue stop!"

Guanlin melebarkan senyumnya. Ia langsung melepas kaos yang ia kenakan serta celana pendeknya. Ia kemudian membantu renjun melepaskan piyamanya hingga suami mungilnya itu kini tidak mengenakan sehelai kainpun.

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now