Bonus chapter I

4.1K 460 21
                                    

[karena masih belum tau mau bikin season 2 apa engga, jadi mau ngasih bonus chapter hari pertama kakak masuk SD]

Ayden yang dari kemarin sangat bersemangat untuk memulai harinya memasuki sekolah baru dan status baru sebagai siswa SD itu pun tidak bisa menyembunyikan raut bahagianya. Bahkan ia tadi malam sengaja tidur dengan cepat dan kini bangun lebih awal.

Ia mengeluarkan buku dan peralatan yang Renjun siapkan dari malam, kemudian memasukan beberapa mainan yang langsung memenuhi tas yang baru ia beli kemarin. Ayden terkikik melihat betapa lucunya tas baru miliknya. Kemarin ia berbelanja dengan kedua neneknya, ia membeli sepatu, tas, peralatan sekolah bahkan beberapa mainan untuk ia bawa di hari pertama sekolah. Pokoknya semua harus serba baru di sekolah yang baru.

"Hihiii, tidak sabarrrr sekaliii" ucap Ayden lagi kemudian terkekeh. Ia tidak sadar jika sekarang masih pukul setengah 5 pagi dan sekolahnya baru akan dimulai pukul 8.

Ayden menoleh pada ranjang adiknya yang masih tidur dengan pulas, ia kemudian memilih keluar hendak membangunkan orang tuanya. Ayden dengan tubuh mungilnya menarik knop pintu namun tidak bisa. "Iiiiih kok di kunci sih?!!!" Kesalnya.

"Papiiiii Papaaaaa bukainnn!!" Teriak Ayden sembari menggedor heboh kamar orang tuanya.

Renjun yang tengah meringkuk di dekapan suaminya itu pun sontak bangun dengan kaget. "Sebentar kak" sautnya kemudian turun dan memunguti baju tidurnya.

"Pa, bangun. Ada kakak nyariin, cepetan bajunya dipake" ucapnya sembari melemparkan baju tidur milik Guanlin, membuat Guanlin bangun dengan sedikit sebal.

"Ayo cepetan pakkk.. anaknya udah ngereog itu loh di depan" lanjut Renjun yang melihat Guanlin malas malasan buat bangun. Guanlin tidak menjawab ia langsung memakai kembali bajunya.

Renjun menarik nafas sejenak sebelum membuka pintu, "ihhhhh lama sekaliii!" Ucap Ayden begitu Renjun membuka pintu dan langsung masuk hendak naik ke ranjang.

"Eh jangan naik kak!" Cegah Renjun.

"Kenapa?" Tanya Ayden bingung menatap Papa Papinya bergantian.

"Kotor"

"Kenapa kotor?" Nah kan! Mau jawab apa dengan kekepoan Ayden ini? Masa mau jawab habis bikinin kamu adek?

"Mmm itu.."

"Papi ngompol" saut Guanlin asal membuat Renjun langsung membulatkan matanya.

"Ih Papi jorok masa ngompol sih? Kakak sama dedek aja udah ndak ngompol! Malu Papiii"

Renjun menepuk keningnya sedangkan Guanlin terbahak. "Udah udah jangan percaya Papamu itu. Kakak kenapa pagi pagi kok udah bangun?"

Ayden melebarkan senyumnya. "Papiiii, ayo berangkat sekolah! Kakak sudah siap Papii"

"Buset! Semangat amat lu cil?"

"Iya dong! Sekolah baruu harus cemangat!!!!"

Renjun terkekeh, ia mendudukan dirinya di ujung ranjang. "Kakak mandi dulu ya? Mau mandi sendiri apa sama Papa?"

"Mandi sendiri aja! Kakak sudah besar"

"Ya udah, sana mandi biar Papi siapin baju kakak"

"Siappp!!" Ayden dengan riangnya kembali ke kamarnya membuat Renjun menghela pelan, kemudian menatap Guanlin yang masih terkekeh bersandar di kepala ranjang.

"Ketawa ketawa, nih beresin. Seprei nya lepasin semua taruh di mesin cuci. Gue mandi dulu"

"Mandi barenggg yang"

"Ck! Gak! Udah cepetan alinnn, terus liatin kakak mandinya. Takut gak bersih"

Guanlin menghela, "ciuman dulu boleh gak? Morning kiss"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now