Sembilan puluh delapan.

3.3K 479 58
                                    

[menuju 100 chapter, ayo ramein nanti kita tumpangan sama Papapapi 😁]

Guanlin kini tengah berjalan kembali ke ruang kerjanya setelah ia selesai meeting di lantai satu gedung kantornya. Ia berjalan beriringan dengan Daehwi yang tengah memegang beberapa berkas ditangannya. Guanlin melihat jam yang melingkar di tangannya, sekarang pukul setengah satu tepat. Kemarin Renjun meminta ijin kepadanya untuk melakukan pemotretan.

Pemotretan yang dilakukan hari ini berada di salah satu studio yang letaknya hanya sekitar 300 meter dari gedung kantor milik Guanlin. Guanlin menghela pelan, mendudukan dirinya di kursi kerjanya.

"Pak Boss, berkas perijinannya mau saya taruh sini apa saya bawa?" Tanya Daehwi.

"Letakin di map dulu aja terus taruh di lemari yang laci berkas perijinan, kuncinya bawa aja Dae"

Daehwi mengangguk, ia mengambil map dan memasukannya ke dalam laci sesuai kemauan Guanlin. "Jam makan siang pak bos, mau saya pesenin apa?"

"Gue kayaknya mau nyamperin Renjun aja deh. Di studio mahakam yang di depan itu"

"Gak makan?"

"Nanti aja. Lo mau ikut gue apa disini?"

"Eh? Boleh ikut pak bos?"

"Boleh, kalau lo mau. Sekalian temenin gue"

"Mau lah! Penasaran sama gedung baru itu. Mana katanya banyak model hits yang sering kesana"

"Ya udah ayo kesana sekarang, sekalian nanti makan siang disana aja. Nanti tolong pesenin beberapa makanan buat staff disana juga"

"Siap!"

Guanlin mengambil ponselnya, ia kemudian berjalan menuju gedung dimana tempat Renjun melakukan pemotretan untuk suatu majalah diikuti oleh Daehwi. Hanya 5 menit berjalan mereka kini sudah sampai di gedung yang memiliki 3 lantai.

Guanlin masuk dan tanpa sengaja langsung bertemu dengan salah satu staff yang ia kenal sering menemani Renjun saat pemotretan

"Eh pak Guanlin, cari kak Renjun ya?" Tanyanya dan diangguki Guanlin. "Kak Renjunnya masih photoshoot baju terakhir, masuk aja pak di lantai 2"

Guanlin kembali mengangguk, mengikuti arah yang ditunjuk staff itu. Ia kemudian mendekat pada Daehwi. "Wajah gue kayak bapak bapak banget ya?" Tanyanya.

"Kenapa pak boss?"

"Renjun dipanggil Kak, gue dipanggil Pak. Padahal gue sama Renjun umurnya sama"

Daehwi yang mendengar itu sontak tak bisa menyembunyikan tawanya. "Hahahah itu tuh bukan karena pak bos keliatan tua, ya emang sih dikit" Guanlin sontak menoleh, "eh gak gitu hahaha tapi lebih menghargai aja. Kayak gue kalau dikantor kan juga pakai formal manggil pak, kalau di luar kadang kak atau bang kan?"

Guanlin mengangguk paham, "tapi kesannya gue tua banget"

"Ya gimana yaa.."

Guanlin menggeleng pelan kemudian terkekeh menyadari pemikirannya yang emang agak agak. Guanlin kemudian masuk ke salah satu ruangan yang terbuka, ia seketika menghentikan langkahnya di depan pintu dengan mulut menganga.

"Kenapa pak bos?" Tanya Daehwi kala Guanlin menghentikan langkahnya.

"Gue lihat malaikat"

"Hah?" Daehwi pun menoleh pada arah pandang Guanlin dan melihat Renjun disana sedang berpose sangat cantik dengan setelan berwarna putih yang sangat pas di tubuhnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now