tiga puluh delapan.

5.6K 673 121
                                    

"Atuu atuu.. akak cayang papwiii"

"Uwa uwa.. akak cayang dedek"

"Iga iga.. cayang enpa enma.. atu uwa iga cayang cemuwanya"

"KOK PAPA GAK ADA?!!!" protes Guanlin ketika anaknya itu menyebut dirinya

"Pwapwa mawu di cayang?"

"Ya iya dong! Emang kakak gak sayang papa? Pilih kasih nih. Padahal papa yang punya peran penting adanya kamu disini"

Ayden menampakan raut tak mengerti. Ia berhenti mengetuk drum mainannya dan menggaruk kepalanya.

"Pwapwa kayo mawu di cayang, uwatin akak cucu duyuuu" (Papa kalau mau di sayang, buatin kakak susu dulu)

"Dih? Gak mau ah. Buat sendiri dong kak"

"Ishhh!! Papwa nih ti akak iyang Pwapi, Papwa jayat!!" (Ish! Papa nanti kakak aduin papi, papa jahat)

"Aduin aja, Papa gak takut Papi kok"

"Papwa jayat gak ayak o-om Abin!"(Papa jahat gak kayak om Abin)

"Om Abin siapa?" tanya Guanlin spontan

"Om Abin, emennya Papwi"

Guanlin kini menegakan tubuhnya, ia yang sedaritadi menjaga Ayden yang tengah bermain dengan beberapa alat musik mainan dan dirinya bermain game di ponselnya itu kini menatap anak sulungnya dengan raut serius.

Jika kalian bertanya dimana suami mungil Guanlin serta Papi hebat Ayden itu berada, jawabannya adalah dia sedang melakukan ritual 'Me time' alias sedang berbelanja dan jalan jalan sendirian.

"Emang Papi punya temen namanya Abin, kak?"

"Unya"

"Kakak kenal darimana?"

"Inyii, om Abin yang beyiin" ucap Ayden menujuk drum mainan

"Kapan?"

"Mayin"

"Ketemu dimana?"

Ayden tidak menjawab, ia kembali membalik tubuhnya dan memainkan mainannya tanpa memedulikan Guanlin.

"Kak?"

"Kakak?"

"Ayden Lai" panggil Guanlin yang membuat Ayden kembali menoleh

"Ish! Papwa iyem dong, anya muyuuuu" (Papa diem dong, tanya mulu)

"Mau susu gak?"

"Mawuuu!!"

"Jawab dulu makanya"

Ayden menghela, menatap Papanya malas. "Apwaaa"

"Papi ketemu om Abin dimana?"

"Emmm nanaa yaa?"

"Ayden.."

"dii oyah akak" (di sekolah kakak)

Guanlin menghela, sepertinya ia akan menanyakan saja langsung pada Renjun di banding harus bertanya kepada bocah mungil di hadapannya itu.

"Pwaaaa nana cucu wat akak?" (Pa, mana susu buat kakak?)

"Males kak, minum susu kemasan aja ya?"

"Ndak mawuuu! Mawuna dot"

Guanlin menarik pelan pipi Ayden. "Udah gede, dot mulu"

"Papwa uga"

Guanlin yang sudah berjalan hendak ke dapur langsung kembali menoleh kepada Ayden. "Sok tau banget, bocil!!"

"Napa bayik? Uatin cucu papwaaa!!" (Kenapa balik? Buatin susu papa!) protes Ayden saat Guanlin berbarik ke arahnya

"Males. Udah gak mood"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now