lima puluh.

5.5K 632 121
                                    

Makan malam kali ini sedikit berbeda, Renjun dan Guanlin yang saling diam, dan Ayden juga yang sedikit lebih murung dari biasanya.

Seperti biasa, selesai makan, Guanlin membereskan sisa makanan dan alat makan yang telah mereka gunakan. Ia meletakan begitu saja pada wastafel karena besok akan ada bibi yang membereskannya.

"Pa, tolong buatin susu buat kakak" ucap Renjun yang kemudian di angguki Guanlin. Setelahnya Renjun membawa Ayden menuju kamar dengan Mingrui di gendongannya.

"Kakak ganti baju tidur dulu ya? Tunggu disini sebentar boleh? Tolong jagain dedek ya? Papi ambilin baju tidur kakak dulu" pesan Renjun kepada Ayden setelah ia meletakan Mingrui di atas ranjang.

"Ciap Pwapii!!" Balas Ayden sembari mengacungkan jempolnya.

Ayden naik dan merebahkan dirinya disamping Mingrui. Ia mulai berceloteh mengenai apa saja kepada adiknya itu meskipun Mingrui jelas belum paham apa apa.

"Dedek tau ndak, tadi akak jatoh tapi akak no klai. Akak big boiii, jadi no klai"

"Dedek nti main ma akak ya kayo dah bica jalan"

"Dedek, tadi akak main ma banyak temen, tapi ada temen akak yang nakal. No good, akak gak cuka!"

Ayden masih terus berceloteh sembari memainkan tangan mungil adiknya dan adiknya yang hanya mengerjap seolah mengerti.

"Kenapa?"

"Hustt!!" saut Renjun sembari menaruh telunjuknya di bibir. Sebenarnya tidak sampai dua menit Renjun meninggalkan kedua anaknya untuk mengambil baju tidur Ayden, dia sudah kembali lagi ke kamar utama. Namun langkahnya terhenti di ambang pintu ketika melihat Ayden berceloteh dengan Mingrui.

"Kenapa?" tanya Guanlin lagi tanpa bersuara

"Liat deh lin, anak sulung kita lagi ngobrol sama adiknya. Gue seneng deh, meskipun kita masih banyak kurangnya, tapi Ayden bisa tumbuh dengan baik kayak gitu"

Guanlin melihat ke arah Ayden. Makin merasa bersalah dengan beberapa waktu yang ia lewatkan begitu saja karena terlalu berfokus pada anak bungsunya.

"Besok gue mau libur ya yang?"

Renjun sontak menoleh. "LO UDAH LIBUR SEMINGGU LEBIH YA?!"

Guanlin meringis mendapat cubitan di lengan dari Renjun. "Gue mau boys time sama kakak" lanjutnya

Renjun menghela. "Kemana?"

"Terserah kakak mau kemana. Ke playground? Ke mall? Ke taman? Ke toko mainan? Pokoknya gue mau nebus kesalahan gue"

Renjun tersenyum, memeluk Guanlin dari samping dan memberikan satu kecupan di pipi Guanlin.

"Makasih ya Pa, udah ngasih yang terbaik buat kita. Maaf gue tadi marahnya keterlaluan"

"Gapapa, kita sama sama belajar ya?"

Renjun mengangguk, Guanlin sedikit menunduk, mendekatkan wajahnya kepada Renjun dan memberikan satu kecupan di bibir.

"Pwapa Pwapi napain? Kok tiyuman akak gak diajak?" ucap Ayden yang mengerjap beberapa kali di hadapan kedua orang tuanya sembari mendongak

"Astaga!" Renjun buru buru melepaskan pelukan mereka dan menunduk menatap Ayden

"Napain?"

"Napain napain? Kepo amat" ujar Guanlin sembari terkekeh, "nih susunya. Ganti baju dulu apa minum susu dulu?" lanjut Guanlin

"Ganti baju dulu aja ya?" ucap Renjun sembari menggeret Ayden kembali masuk ke dalam kamar

"Napain tadi Pwi?"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now