sembilan belas. 🥵🔞

14.3K 866 129
                                    

[ Hayooo, siapa kemarin yang request minta di lanjutin part 🔞 nya? Nih aku kabulin. Jadi ramein ya luvv!! Kalo gak rame ngambek nih 🤧 haha canda ✌️ happy reading yall ❤️]

🔞 Batas suci 🔞

Renjun merangkak turun ke bagian bawah suaminya. Ia dudukan dirinya di tengah selangkang Guanlin. Tangannya terulur menggenggam milik suaminya itu dari luar celana yang di kenakannya. Guanlin mendesis merasakan tangan Renjun yang naik turun memegang kejantannya yang sudah sedikit menegang karena kegiatan panas mereka beberapa menit lalu itu.

Renjun menatap seduktif kepada Guanlin, setelah puas memainkan kejantanan Guanlin dari luar, Renjun pun menghentikan aktivitasnya dan membuat Guanlin menatapnya bingung.

"Gue pikir mau lo lanjutin"

Renjun terkekeh kemudian melepas semua pakaian yang di kenakannya dan membuangnya sembarang. "Sabar dong bro"

"Wow" ucap Guanlin ketika melihat tubuh telanjang Renjun. Ia tatap lamat tubuh telanjang Renjun dari atas hingga bawah. Jika ia tidak berpikiran waras, maka Guanlin pastikan jika Renjun sekarang tengah menjerit kenikmatan.

"Sok sokan waw wow waw wow, padahal udah sering liat sebelumnya"

Guanlin terkekeh, Ia menegakan tubuhnya sejenak dan melepas kemeja yang ia kenakan dan kemudian menyandarkan punggungnya pada headboard ranjang.

Renjun menggigit bibir bawahnya melihat betapa indah dan menggodanya perut six pack milik Guanlin. Tidak sia sia ternyata suaminya ijin ke tempat gym setiap sabtu siang jika hasilnya begini.

"Kenapa? Kan udah sering liat?" goda balik Guanlin kepada Renjun

Renjun menggeleng pelan, menatap Guanlin. Ia kemudian merangkak naik dan langsung melumat bibir Guanlin dengan tergesah, membuat Guanlin sedikit menyunggingkan senyumnya.

 Ia kemudian merangkak naik dan langsung melumat bibir Guanlin dengan tergesah, membuat Guanlin sedikit menyunggingkan senyumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guanlin memegang pinggang Renjun, ciuman mereka semakin memanas. Kepala mereka berdua bergerak kekanan dan kiri mencari kenyamanan. Tangan Renjun terulur mengalung pada Guanlin. Sedangkan tangan Guanlin bergerak nakal turun menuju bongkahan pantat sintal milik Renjun.

Renjun sedikit mendesah ketika tangan Guanlin dengan tidak ada sopan santunnya mulai meremas pantatnya. Bahkan jari jari Guanlin mulai bergerak memutar di luar lubangnya.

"Eummhh- linn.."

Tangan Renjun meremas kuat pundak Guanlin ketika Guanlin juga meremas kuat bongkahan pantatnya. Mereka masih enggan menyudahi tautan mereka. Bahkan ciuman itu semakin memanas. Lidah Guanlin dan Renjun saling berperang di dalam.

Tangan Guanlin naik ke atas, mengusap seduktif punggung Renjun dan bergerak ke depan menuju dada Renjun, membuat Renjun sedikit menggelinjang geli. Guanlin memainkan tonjolan di dada Renjun, ia usap melingkar dan kemudian ia pilin membuat Renjun terjingkat.

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang