5. Meet Him

1.7K 241 20
                                    

***

Harry's PoV

"Kau tahu itu kan sekarang? Kumohon jaga rahasia ini bersamamu dan berhenti menganggapku munafik"

Aku menegang sesaat ketika mendengar ucapannya. Aku membiarkan Eleanor pergi begitu saja meninggalkanku yang masih mencerna ucapannya. 

Aku tersenyum dan menggeleng kecil sebelum kembali menyesap kopi milikku, "Tak kusangka kau mengingkari perasaanmu itu cukup lama, El" Aku bicara pada diriku sendiri.

Lagi, aku kembali menyadari bahwa El baru saja mengakui perasaannya bukan hanya padaku, namun pada dirinya sendiri.

Lamunanku terinterupsi oleh ponselku yang tiba - tiba bergetar di saku celanaku. Mengeluarkannya dari saku ku, aku melihat nama "Tommo" di sana.

"Ada apa Tomlinson?"

"Menurutmu bisakah aku mengajak anakku? Dia sendirian. Briana sudah pergi sejak pagi buta" Ucap Louis tampak frustasi di sana.

"Kurasa kau bisa, dimana kau?"

"Masih di rumah. Aku harus menyiapkan keperluan Eloura sebentar sebelum berangkat." 

"Baikl-" 

"Tunggu Hazz" Louis memotong ucapanku.

"Ya?"

"Apa kau tahu, jika... Umm... El, kau tahu?"

Louis terdengar gugup karena sibuk mengatur kata yang akan ia keluarkan buatku terkekeh.

"Dia datang."

"Bagaimana kau ta-" 

"Sampai jumpa Lou"

Aku memutuskan panggilan sepihak dan terkekeh.

***

Eleanor's PoV

"Eleanor?"

Lagi, seorang pegawai Modest! menyapaku seakan tak yakin jika ini benar - benar aku. Aku kembali mengangguk dan memaksakan diriku untuk tersenyum walau moodku benar - benar rusak pagi ini.  

Aku mengumpat dalam hati karena sejak tadi Ed belum menunjukkan wajah sialannya itu di Modest!. Jika bukan karena Styles sialan itu, mungkin aku masih memilih duduk di café ketimbang di sini. 

Kalian benar, Ed belum datang. Itu hanya alibiku agar terlepas dari Harry dan pertanyaan - pertanyaannya.

"Eleanor?" 

Oh astaga siapa lagi ini?

Aku mendongakkan kepalaku dan mendapati laki - laki bermata biru yang berada di hadapanku.

"Niall?"

Belum selesai keterkejutanku, aku melihat Liam dan Harry di belakangnya. Oh bagus sekali, Harry membawa pasukannya.

Mati saja aku.

"Kukira Ed sudah di sini" Ucap Harry sarkastik sambil berpura - pura mencari Ed. Aku mendengus dan memutar kedua bola mataku malas.

"Mengapa kau tidak naik? Kau tidak lupa bukan jika One Direction berada di lantai 22?" Suara Liam buatku mengalihkan pandangan padanya.

"Mungkin dia menunggu Louis" Ucapan Harry berhasil membuatku menoleh dan memberi tatapan membunuhku padanya. 

Mereka terkekeh dan menggelengkan kepalanya. 

Akan kubalas kau Styles!

"Aku menunggu Ed, managerku. Asal kau tahu saja."

Change My MindWhere stories live. Discover now