52. What's Wrong With Me?

1K 144 111
                                    

Sorry for typo(s)

***
Something is wrong with me and I don't know what it is

***

Eleanor's PoV

"Ya. Aku memilih berpisah dengannya karena apa yang ada di dalam rahimnya bukanlah benihku dan aku tak ingin bertanggung jawab atas apa yang tidak kulakukan."

Aku merasakan ulu hatiku begitu sakit bersamaan dengan air mata yang mengalir turun dari kedua mataku.

"Eleanor!"

Aku menoleh, tangisku pecah ketika Briana masuk ke kamarku. Dengan setengah berlari, ia menghampiriku dan memelukku erat.

"Oh El, kau tak seharusnya menangis. Bukankah kau sendiri yang mengatakan jika Louis harus professional? Aku tahu ini menyakitkan, namun kau harus menanamkan hal ini dalam hatimu. Apa yang kau lihat di media, tidaklah sana seperti kenyataannya."

***

Louis's PoV

"Lou - Louis, aku -"

"Diam. Aku benar - benar tak ingin mendengar ucapan tak terduga dari mulutmu. Kau tahu, kau menghancurkan segalanya."

"Tapi Louis -"

"Hannah diamlah sebelum aku menabrakkan mobil ini ke trotoar!"

Itu adalah percakapan terakhir kami pada malam ini karena aku benar - benar muak dengan semuanya.

Setelah mengantarkan Hannah ke apartmentnya, aku tak ingin repot - repot untuk turun dan memilih langsung mengendarai mobilku ke rumah.

Aku kembali melirik ponselku di dash board mobil dan berharap jika El akan menghubungiku atau paling tidak membalas pesanku.

"Lihat apa yang telah kuperbuat! Kau bodoh, Louis!"

Aku menyandarkan kepalaku ke stir mobil ketika aku harus berhenti di lampu merah.

Kepalaku terasa pening karena aku terus menerus mengingat ucapanku tadi. Tidak seharusnya aku mengatakan hal itu. Tidak seharusnya aku menyakiti El dengan ucapanku.

Tttiiinnnn!!!!

Aku tersentak, mengangkat kepalaku dan kulihat jika lampu lalu lintas telah berubah menjadi warna hijau.

Tanpa berfikir panjang, aku kembali mengendarai mobilku membelah jalanan kota London yang tak pernah tidur.

***

Begitu sampai di rumah, aku langsung memarkirkan mobilku dengan terburu - buru dan segera masuk ke dalam rumah.

Aku membuka pintu depan rumahku dan mendapati jika lantai dasar rumahku sudah gelap. Aku melepaskan sepatu serta menyampirkan jaketku di sofa sebelum berjalan ke dapur karena kulihat lampu di ruang makan yang masih menyala.

"Briana? Apa yang kau lakukan jam..."

Aku terbelalak ketika mendapati bahwa ini hampir tengah malam.

"Kenapa? Apakah waktu begitu tak terasa ketika kau bertemu dengan mantanmu?"

Aku kembali menatap Briana yang tengah bersandar pada counter dengan mug hujau di tangannya.

Briana menyeruput minumannya sebelum kembali menatapku dengan salah satu alis yang terangkat.

"Aku tak tahu apa yang ada di otakmu, namun kau harus tahu jika ucapanmu menyakiti hati banyak orang, Louis. Tak sadarkah kau jika kini El tengah mengandung? Oh kurasa mungkin kau lupa jika kekasihmu tengah mengandung anakmu," ucap Briana dengan penekanan pada kata 'anak'.

Change My MindWhere stories live. Discover now