28. Tommo's Hug

1.7K 236 57
                                    

***

"Ugh berapa lama lagi?" Aku kembali mengeluh dengan pertanyaan yang sama.

"Masih 4 jam 20 menit lagi, El. Kau beruntung penerbangan pertama tour ini adalah penerbangan langsung yang hanya 7 jam 40 menit. Bisa kau bayangkan penerbangan pertama kami dulu saat tour UAN sekitar 14 jam? Kami harus transit beberapa kali dan rasa – rasanya aku mati rasa" Jawab Louis sambil memejamkan matanya. Aku kembali mendengus dan menatap keluar jendela. 

Aku bosan!

"Kau bosan?" Seakan bisa membaca fikiranku, Louis berbisik buatku tersentak. Aku berbalik menatapnya dan mengangguk.

"Mau nonton film?" Seketika mataku berbinar. Aku mengangguk cepat membuat Louis terkekeh.

"Baik, biar kuambil macbookku. Tadi Niall dan Harry meminjamnya" Louis berdiri dan membuka pintu geser ke VIP Niall dan Harry yang berada di belakang kami. Tak lama Louis kembali dengan laptop dan earphone di tangannya.

Louis kembali duduk di sebelahku. Dia memasang salah satu earphone di telinganya dan menyerahkan sebelahnya lagi padaku. Setelah melihatku memaki earphone, dia langsung meng - klik ­play dan seketika itu juga mataku melebar. Aku menatap Louis horror dan ia hanya mengerling penuh arti padaku dan mengangkat bahunya dengan senyuman jahil di wajahnya.

"FIFTY SHADES OF GREY?!" Aku menahan teriakanku dan Louis hanya mengangguk dengan wajah tak berdosanya.

"Lou, serius kau –"

"Diam dan nikmati filmnya. Aku tahu kau sudah baca novelnya" Ucap Louis dengan suara rendah membuatku menelan ludah. Dia tertawa dan mengacak rambutku sebelum mengecup keningku.

Lihat, aku pipiku semakin memerah!

***

" Toronto!!!" Bella – assistant Harry – berteriak tepat setelah kami turun dari pesawat. Aku berjalan beriringan dengan Louis di sebelahku dan Harry di depanku.

"Semuanya tolong ke sini untuk menunggu. Mobil yang menjemput kalian terjebak di dekat parkiran karena Directioners sudah sangat ramai di luar sana!" Paul berteriak dan menunjuk ke ruangan tempat dia berdiri. Kami memasuki ruang tersebut dan senyumku langsung mengembang melihat sofa panjang.

"Awwaaasss!!! Sofa itu milikku!" Aku berteriak tepat di sebelah Niall sehingga membuatnya menutup telinga dan menatapku kesal. Melihat itu, beberapa crew dan the boys hanya menggelengkan kepala sambil tertawa. Aku membaringkan tubuhku di sana dan tanpa sadar mataku ikut terpejam.

Aku sudah tak peduli sekitarku, yang jelas punggungku mau patah.

Tak lama kurasakan seseorang mengusap keningku dengan lembut dan membisikiku untuk bangun. Aku mengerang dan membuka mataku perlahan. Hal pertama yang tertangkap oleh iris mataku adalah sepasang iris mata berwarna biru kelabu.

Louis berjongkok di sebelah kepalaku dan tersenyum melihatku bangun.

"Hey, El. Cepat bangun agar kita bisa lebih cepat sampai di penginapan. The boys dan beberapa orang crew sudah mendahului kita ke mobil" Ucap Louis sambil mengusap keningku lembut. Aku mengangguk dan segera mengubah posisiku menjadi duduk.

"Lou, Eleanor bisa kita pergi sekarang? Hanya kalian yang tersisa" Tiba – tiba Jose mucul mengagetkanku. Mereka terkekeh melihatku kaget dan aku hanya diam tak berniat membalasnya karena jet leg yang menyerangku.

"C'mon love" Louis mengulurkan tangannya padaku. Aku menerimanya dengan senang hati dan tersenyum padanya. Sebelum keluar, aku mengambil tas tentengku dan Louis mengambil tas gitar miliknya.

Change My MindWhere stories live. Discover now