29. Ich liebe dich

1.8K 228 94
                                    

***

Louis's PoV

"Okay boys, kalian akan keluar dalam waktu kurang dari 30 menit" Frans berteriak dari depan pintu membuatku tersentak. Harry menghampiri Kendall kemudian memeluk dan menciumnya, sama seperti Zayn yang menghampiri Gigi dan Liam yang berpelukan dengan Sophia.

Oh ya tentu saja mereka kembali bersama.

"Kau benar – benar pengganti Paul, Frans" Ucapku kesal. Frans pergi dengan tawa yang masih mampu kudengar.

Aku memindai sekelilingku, mencari dimana gadisku itu berada.

"Louis"

Aku menoleh dan melihat Niall yang menatapku dengan puppy eyesnya. Aku langsung memutar kedua bola mataku malas mengetahui arti tatapannya itu.

"No Niall. Kau bisa minta ke yang lain" Ucapku dingin. Aku kembali melihat sekeliling ruangan saat aku mendengar Niall mendengus kesal.

"Kekasih mereka datang, hanya kau yang tersisa sekarang" Aku langsung menatap Niall tajam.

"Memang kau punya pacar? Kau tidak pernah menceritakannya padaku, dimana dia?"

"Ya, tentu saja aku punya. Hanya saja Tuhan belum memberinya sekarang" Ucapnya dengan tersenyum lebar. Aku kembali memutar kedua bola mataku dan mengabaikannya.

"Ayolah Louis, hanya satu pelukan. Aku gugup"

"No Niall" Jawabku tanpa melihatnya. Kudengar Niall menghembuskan nafas kesal.

Akhirnya dia menyerah.

"Kau jahat, Tommo. Kemarilah baby Horan, let me hug you" Aku terkejut dan langsung memalingkan wajahku ke belakang.

"Eleanor!!" Niall berteriak dan berlari ke Eleanor yang berdiri di dekat pintu dengan merentangkan kedua tangannya lebar – lebar. Aku terbelalak melihat Niall yang dengan sengaja mencium pipi El singkat sebelum memeluknya erat.

"No kiss!" Aku memekik dan menghampiri mereka yang masih berpelukan. Niall memandangku dengan senyum kemenangan di sana. Dia menjulurkan lidahnya padaku membuat Eleanor terbahak. Aku menatap mereka dengan tatapan membunuh namun mereka tetap mengabaikanku.

"Tampaknya kau kalah dengan Niall, Louis. Dia sudah mendapatkan pelukan El sebelum dirimu" Liam tertawa diikuti the boys dan the girls. Aku kembali menatap Niall dan Eleanor dengan tatapan membunuhku namun lagi – lagi aku kembali terbelalak melihat El yang dengan santainya mencium kedua pipi Niall dan membuat semua yang berada di ruang kostum terbahak melihatku kesal.

"Lihat Lou, bahkan El sudah menciumku" Niall kembali menatapku dan menjulurkan lidahnya. Aku mendengus kesal dan berjalan keluar dengan perasaan kesal. Aku berhenti sesaat ketika berada di sebelah mereka dan menatap Niall terutama Eleanor dengan tajam.

Aku kembali melangkahkan kakiku keluar dan tak sadar senyum kecil muncul dari bibirku ketika mendengar teriakan Directioners yang sudah tak sabar akan penampilan kami.

Aku menghentikan langkahku di dekat stage dan bersandar di dinding yang menurutku masih tersembunyi dari pengelihatan Directioners. Aku memejamkan mataku sesaat dan menghembuskan nafas panjang secara berulang untuk menurunkan perasaan kesalku.

Kembali terlintas di benakku ketika Eleanor mencium pipi Niall. Gambaran yang terlintas terus menerus seakan sebuah video yang diputar berulang - ulang. Entah mengapa walaupun aku tahu itu hanya bercanda aku tetap merasa kesal. 

Oh ayolah, bahkan Niall sudah seperti adikku dan tidak seharusnya aku kesal karena aku tahu jika sejak dulu Niall memang seperti adiknya El.

"Kau di sini rupanya" Aku kembali tersentak dan membuka mataku ketika kudengar suara seseorang di sebelahku. Aku menatap Eleanor yang ikut bersandar di dinding dan memejamkan matanya. Ia memejamkan matanya sambil tersenyum kecil hingga tanpa sadar membuatku tersenyum tipis.

Change My MindWhere stories live. Discover now