12. Eloura

1.8K 246 21
                                    

[Edited]

***

"Because I can't forget you"

***

Eleanor's PoV

"Baik, kau akan mulai bekerja besok pagi." Kata Lauren - salah satu orang Modest! - tersenyum padaku.

"Aku akan mengirimkan email mengenai jadwal mereka khususnya Louis selama sebulan ini padamu. Sampai jumpa El,"

Lauren tersenyum padaku dan berjalan ke luar dari ruangan baruku di kantor Modest! aku hanya mengangguk dan tersenyum kecut ke arahnya.

"Oh Tuhan, aku akan gila,"

Aku membanting tubuhku ke sofa dan memijat pangkal hidungku perlahan.

Tok tok tok

"Masuklah,"

Aku merubah posisiku menjadi duduk ketika kulihat Harry, Liam, Zayn, dan Niall masuk dengan senyum mengembang di wajah mereka.

Niall, Liam dan Zayn duduk di sofa di hadapanku sedangkan Harry memilih duduk di sebelahku.

"Selamat datang kembali El" Kata Niall dengan wajah yang tak berdosa.

Aku kembali menyandarkan tubuhku pada sofa ini dan memijat keningku yang terasa pening.

"Kukira siapa yang datang. Mau apa kalian?" Kataku memilih mengabaikan ucapan Niall.

"Tidak ada. Hanya ingin mengucapkan selamat datang,"

Zayn berdiri dan melihat - lihat ruangan kecilku ini diikuti Niall di sebelahnya.

"Terserah. Aku pusing,"

Aku memejamkan mataku ketika rasa pusing yang menyerang kepalaku semakin menjadi - jadi.

"Hey, kau oke?" Tanya Harry.

Aku membuka mataku dan melihat Harry yang menatapku khawatir denganku. Dia meletakkan tangannya dipuncak kepalaku dan mengusapnya perlahan membuatku mengantuk.

"Yeah, I'm fine. Tapi kurasa aku akan segera menjadi gila. Oh Tuhan aku yakin ini akan menjadi sangat aneh antara aku dan Louis" ucapku sambil menutup mataku lagi.

"Tak akan. Kami akan membantumu" Kata Liam.

Aku hanya bergumam dan melingkarkan kedua tanganku pada pinggang Harry, memelukunya dari samping dengan posisi duduk. Aku meletakkan kepalaku di bahunya sambil sesekali menghirup aroma mint dari tubuhnya yang menjadi salah satu wangi kesukaanku dari dulu.

Oh, aku merindukan adik laki - lakiku yang satu ini.

"Ehem"

Aku membuka mata dan mengangkat kepalaku dari bahu Harry saat mendengar suara deheman dari arah pintu. Aku hanya memutar kedua bola mataku malas dan kembali memejamkan mataku serta menyandarkan kepalaku pada bahu Harry ketika melihat Louis dengan tangan yang membawa plastik berisi Starbucks.

"Harry, ini pesananmu."

Suara Louis kembali terdengar di telingaku.

Mataku semakin memberat karena tangan Harry yang terus mengelus rambutku. Jujur saja, aku baru tidur 3 jam dan mataku terasa sangat berat sekarang.

"Nanti akan kuambil Lou"

Aku semakin mengantuk karena Harry yang masih terus mengelus kepalaku.

Disaat aku setengah tertidur, aku merasakan Harry melepaskan pelukanku secara perlahan dan menyandarkan kepalaku di sofa. Mataku terlalu berat untuk terbuka jadi aku memilih tetap memejamkan mataku.

Change My MindWhere stories live. Discover now