54. For A While

1K 141 67
                                    

Pls baca ulang, bagian akhir kepotong wkwkwk

***

How can I miss you this fast?

***

Eleanor's PoV

"Sudah pergi," ucap Briana yang sejak tadi menatap keluar dari jendela.

Dadaku terasa begitu sesak karena himpitan rasa sakit yang berkumpul di sana.

Aku menunduk, tanganku bergerak mengusap perutku yang masih rata.

"Kenapa ayah anak - anak ini tak bisa berubah? Haruskah aku kembali pergi seperti dulu agar ia menyadari perbuatannya?"

Aku mendongak dan mendapati Briana yang menatapku kasihan. Ia menghampiriku dan memeluk tubuhku.

"Oh dear, aku menyerahkan keputusan itu padamu. Lakukan apapun yang menurutmu baik. Kau bisa pergi sementara waktu untuk menjernihkan fikiranmu, aku akan membantumu"

Aku kembali menangis ketika kuingat pertengkaran kami tadi. Semua kejadian tadi kembali berputar dalam benakku. Aku seperti mendengar kembali semua ucapannya. Semuanya terlalu banyak, bahkan disaat matahari belum terik.

Semua itu memenuhi rongga kepalaku hingga aku merasakan sakit luar biasa di kepalaku.

Tanpa sadar kedua tanganku bergerak dan memukul kepalaku, aku menarik rambutku keras - keras dan meraung karena aku merasa begitu sakit sekarang.

"El! Stop! Eleanor! Berhenti menyakiti dirimu sendiri!"

Briana tak melepaskan pelukannya dariku. Ia hanya berusaha melepaskan tanganku yang kini sudah mulai melemah dari rambutku.

Aku merasakan semuanya. Marah, benci, kecewa, sedih, bahkan aku masih dapat merasakan kebahagiaan karena kehadiran janin dalam kandunganku.

"Sudahlah El..."

"A - aku... Aku..."

Aku kembali terisak dan tak mampu menyelsaikan kalimatku karena perasaan sesak yang kembali menghimpit dadaku.

Aku kembali terisak. Tanpa sadar aku menggeleng kecil ketika aku terfikir untuk meninggalkannya.

Apa aku sudah sefrustasi itu?

"Briana?" Bisikku buat Briana menarik dirinya dariku.

"Ya?"

"Apa ini yang waktu itu kau rasakan?"

Briana tertegun sejenak seakan mencerna pertanyaanku. Tak lama, kulihat ia tersenyun kecil dan menggeleng padaku.

"Tidak, tentu saja tidak. Aku tak tahu mana yang lebih buruk. Mendapati kekasihmu membawa mantannya ke rumah di saat kau hamil, atau mendapati dirimu hamil dengan sahabatmu sendiri. Kurasa keduanya sama - sama buruk" ucapnya sambil tertawa kecil.

Aku terdiam, melihat Briana yang kini menatap bingkai foto di nakas tempat tidur. Bingkai kecil yang memasang foto Louis dan aku ketika berada di pernikahan Jay.

"Kalian terlihat serasi, kau tahu? Maksudku terlepas dari bagaimana caranya menyakitimu berulang kali, kalian nampak serasi. Entahlah El, ini seperti kau adalah pengingatnya dalam bertindak."

"Namun pengingat itu tidaklah berfungsi jika ia tetap melakukannya. Aku seperti wanita bodoh. Kembali ke pelukan lelaki yang notabanenya adalah mantanmu yang telah menghamili wanita lain. Itu gila"

Change My MindWhere stories live. Discover now