10. His Hug

1.8K 244 7
                                    

[Edited]

***

1 minggu kemudian

"El, bangun El"

Aku mengerang ketika kurasakan seseorang mengguncang tubuhku.

"Ugh, shut up Max! Aku masih ngantuk" Jawabku sambil menyelimuti seluruh tubuhku.

Kudengar dia berdecak kesal. Belum sempat kembali tidur, selimutku ditarik turun dan jendelaku sudah terbuka sehingga aku merasakan hawa dingin dan sinar matahari masuk ke kamarku.

"Aaaahh!! Mataku! Tidaakk!! Aku akan segera berubah jadi abu" Kataku mendramatisir seolah - olah aku ini vampire.

Max hanya menatapku datar seakan - akan aku adalah artis amatiran.

"Aah! Aku mati" Kataku sambil membanting tubuhku ke kasur.

"Baiklah nona vampire, kusarankan kau untuk mandi agar sinar matahari tidak menyentuhmu. Aku tidak mau kau berubah jadi abu sebelum menjadi asisten Louis" Kata Max sambil tertawa.

Aku yang masih dalam keadaan berbaring menatapnya tajam.

"Diam! Jangan ingatkan aku tentang itu atau aku akan menendangmu. Aku membencinya" Kataku kesal. Max tertawa dan berjalan mendekatiku.

"Ayolah El, bersikaplah biasa jika kau memang membencinya" Kata Max dengan menekan kata membenci.

"Terserah." Kataku sambil memutar bola mataku dengan malas.

"Cepat mandi, pemotretanmu akan dimulai jam 11. Kau memiliki 1 jam untuk bersiap, aku tidak mau kau terlambat"

"Kita tidak akan terlambat Max! Oh astaga! Bahkan ini masih jam 7. Biarkan aku merasakan kebahagiaanku yang hanya tersisa 4 jam ini Max" Ucapku memelas.

"No! Cepat mandi, dasar pemalas! Kita bisa telat karena macet. Bella sudah di bawah dan sedang membuat sarapan. Kau harus sudah ada di bawah dalam waktu satu jam" Kata Max sambil keluar dari kamarku.

"Oh Tuhan! Kumohon buatlah Louis gila dan masukkan dia ke rumah sakit jiwa! Aku memilih mati jika aku harus bertemu dengannya terus" aku berkata dengan frustasi sambil mengacak rambutku.

***

"Kau makan lama sekali El" Kata Bella kesal.

"Biar saja! Aku tak mau jadi gendut!" Kataku kesal.

Baik, itu hanya alibi karena sesungguhnya...

OH TUHAN AKU BELUM SIAP BERTEMU LOUIS!

Suara kekehan Max membuatku memalingkan wajah ke arahnya dan menatapnya tajam.

"Dia tidak mau jadi gendut karena takut Louis tak menyukainya lagi, Bell. Kau tenang saja El, Louis akan tetap mencintaimu tanpa peduli segendut apapun kau." Tawa Bella pecah mendengar ucapan Max. Aku yakin dia tertawa membayangkan aku gendut.

Aku segera makan dengan kesal dan terburu - buru. Memasukkan 3 sendok campuran oats dan susu langsung ke mulutku hingga pipiku menggembung.

"Pelan - pelan El. Aku tak mau kau mati tersedak, itu akan sangat konyol sekali. Iya aku tahu kau tak sabar bertemu dengan Louis, tapi tidak dengan terburu - buru seperti itu" Suara Max kembali terdengar dan itu membuatku ingin melemparnya dengan mangkuk sarapanku ini.

Setelah dengan susah payah aku menelannya, aku menatap Max tajam.

"Berhenti menggodaku. Lebih baik kita berangkat" Kataku sambil menaruh mangkuk kosong ini ke mesin pencuci dan mendahului mereka ke mobil.

Change My MindWhere stories live. Discover now