27. Harry

1.6K 231 63
                                    

*Cek author's note*

***

"Hatimu adalah rumahnya dan ia adalah pemiliknya"

***

Eleanor's PoV

"Bagaimana perasaan kalian setelah dipindahkan ke menejem One Direction?"

Yap, ini pukul 12 siang dan the boys - kecuali Louis karena dia ke kamar mandi - serta para assistantnya berkumpul di ruang serbaguna di kantor Modest!

Liam mengerling penuh arti pada kami. Aku hanya tersenyum geli, tak berniat menanggapinya karena aku tak ada masalah dengan hal itu. Yang kutahu adalah, assistant the boys yang lain sudah menahan teriakan mereka sejak di ruang rapat tadi.

"Oh Liam, Rachel mencoba membunuhku! Apakah dia tak tahu jika aku nyaris gila mengurus si kentut bulu itu?! Dan sekarang dia menambahkan 3 jenis lagi manusia sepertinya? I'm so done with this management!" Tiffany mengacak rambutnya secara dramatis membuat Niall yang sedang bersiap untuk melahap makanannya menatap Tiffany kesal.

"Bagaimana bisa kau mengatakan itu?! Kalau kau tidak betah mengurusku kenapa kau memperpanjang kontrak denganku, bodoh?!" Pekik Niall kesal.

Kami semua tertawa melihat Niall dan Tiffany mulai berteriak satu sama lain. Kami semua tahu bahwa mereka memang sering ribut seperti ini. Tidak mereka tidak saling membenci, mereka seperti kakak - adik yang jika bersama sering bertengkar dan jika berpisah saling merindukan.

"Oh iya, ya? Kenapa ya?"

Tiffany menggaruk tengkuknya membuatku gemas. Harry yang sejak tadi hanya mendengarkan juga nampak kesal dengan cara berfikir Tiffany yang terkadang lamban, dia mengambil bantalan sofa dan melemparnya tepat mengenai kepala Tiffany yang disambut gelak tawa dari kami semua.

Bukannya marah, Tiffany merupakan seseorang yang tertawa paling kencang bersama dengan Niall sambil ber high - five. Aku tak mengerti apa tujuan mereka, yang jelas terkadang dia sama idiotnya dengan the boys sehingga tak heran jika dia betah menjadi assistantnya Niall selama hampir 3 tahun.

"Tunggu, kenapa kau bilang hanya 3?" Zayn menimpali setelah tawa kami mereda.

"Tentu hanya 3 karena Liam satu - satunya yang normal diantara Niall, kau, Harry atau Louis" Harry, Niall, dan Zayn menatap Tiffany dengan tatapan membunuh mereka.

"Ah, kami tidak seburuk itu." Louis berjalan dari dapur dengan membawa 2 kaleng coke diet. Ia duduk di sebelahku dan memberikan salah satunya padaku sambil tersenyum.

"Aku mencium bau - bau pasangan baru di sini"

Niall mengendus - endus seolah mencari sumber baunya membuatku dan Louis dengan kompak memutar kedua bola mata kami malas.

"Tidak ada pasangan baru, Horan" Ucapku sambil meminum diet cokeku perlahan. Semua pasang mata di sini - kecuali aku dan Louis - menatap kami penuh arti yang hanya kubalas dengan mengangkat bahuku tak acuh.

Louis nampak kesal dengan jawabanku. Dia meminum diet cokenya terburu - buru sambil menatapku kesal hingga beberapa darinya menetes mengenaiku.

"Ewh, kau menjijikan Lou!" Louis mengelap bibirnya dan menjulurkan lidahnya padaku.

Dia itu kenapa?

Aku kembali memutar kedua bola mataku - entah yang keberapa kali hari ini - dengan malas.

"Sudah berapa kali kukatakan padamu bahwa aku benci melihatmu memutar bola matamu itu, El? Lain kali jika kau melakukan itu di hadapanku, akan kucungkil bola matamu" Ucap Harry membuatku hanya mengangkat bahuku malas.

Change My MindWhere stories live. Discover now