38. Briana

1.7K 194 96
                                    

***

Fun Fact!

Eleanor pernah mikir kalo Louis itu hypersex

Gue be like: ANJIR MEREKA UDAH NGAPAIN AJA WOI!

***

"El, besok temani aku ke bandara ya" Aku mengerutkan keningku bingung dan menutup novel yang sedang kubaca. Aku meletakkan novelku di atas meja ruang tamu sebelum menatap Louis yang sedang mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Untuk apa?" Tanyaku setelah Louis meletakkan ponselnya di meja. Iamenarik bahuku agar mendekat padanya dan memelukku dari samping.

"Besok pagi Eloura dan Briana tiba di Heathrow. Aku ingin bertemu dengan anakku sebelum melanjutkan tour. Oh aku merindukan anak itu" Louis menerawang dan tersenyum senang seakan Eloura sudah bersamanya.

"Kau merindukan Eloura atau ibunya?" Louis menatapku bingung dengan dahi yang berkerut. Aku menarik diriku darinya dan meninggalkannya ke kamar.

Aku masuk ke kamar dan tanpa sadar aku membanting pintunya dengan cukup keras. Entahlah, aku merasa kesal membayangkan bagaimana sikap Louis pada Briana. Oh ayolah, aku sangat hafal lai - laki itu.

Aku membaringkan diriku di tempat tidur dan melirik jam yang menunjukkan pukul 8.32 pm. Mematikan lampu, aku memilih berdiam diri dan berkutat dengan fikiranku sendiri. Aku sadar jika sifatku tadi sangat kekanak - kanakkan, namun coba saja kalian rasakan bagaimana rasanya jika kekasihmu mengajak dirimu bertemu ibu dari anaknya.

Aku memiringkan posisiku membelakangi pintu ketika kudengar pintu terbuka sebelum kembali tertutup. Memejamkan mata, kurasakan kasur bergoyang karena Louis duduk di sana.

"El?" Louis memegang bahuku dan meremasnya lembut. Aku tetap diam dan bertingkah seakan – akan aku tertidur.

"El aku tahu kau belum tidur, sayang" Louis kembali bersuara. Kurasakan kasur kembali bergoyang karena sekarang Louis berbaring di sebelahku. Tangan Louis melingkar di pinggangku, ia meletakkan kepalanya di belakang leherku hingga aku bisa merasakan bagaimana nafasnya berhembus teratur di tengkukku.

"Kau marah padaku? Kenapa kau harus marah padaku, El? Aku kan tidak diam – diam menjemput mereka, bahkan aku mengajakmu agar kau tahu jika memang tak pernah ada apapun di antara aku dan Briana" Louis mengeratkan pelukannya padaku dan mencium tengkukku.

Aku membalik tubuhku hingga kini aku berhadapan dengannya. Kubiarkan tanganku bergerak menyusuri pahatan wajahnya yang sempurna. Louis memejamkan matanya, menikmati bagaimana tanganku menelusuri kening, mata, dan rahang kokoh miliknya sebelum berhenti tepat di bibirnya. Aku mengusap permukaan bibirnya dan merasakan bagaimana tekstur lembutnya di jariku sekarang.

"Tapi kalian tinggal serumah" Ucapku dengan suara bergetar. Louis membuka kedua matanya, ia melepaskan tanganku dari bibirnya dan menatap tepat ke dalam manik mataku. Louis menarik daguku dan mencium bibirku dengan perlahan hingga tanpa sadar aku memejamkan mataku. Aku menikmati bagaimana bibirnya bergerak dengan lembut menyapu bibirku dan mengalirkan semua cinta yang ia milikku untukku. 

Louis menarik bibirnya terlebih dulu dariku dan memberikan kecupan terakhir di sana. Ia menatapku lembut dan menjalankan tangan kanannya menjelajahi wajahku. Tangannya menyingkirkan rambut yang jatuh di wajahku dan berhenti tepat di bibir bawahku.

"Apa kau merasakannya?" Suara Louis terdengar lebih serak dari biasanya. Aku hanya diam dan menatap mata biru kelabunya yang menghipnotisku begitu saja.

"Aku mencintaimu, El. Aku memang serumah dengan Brianna, namun itu hanya karena Eloura. Kami berdua sepakat jika kami akan membesarkan Eloura sebagai teman, hanya itu. Kami tak ingin Eloura kehilangan figure ayah ataupun ibunya" Ucap Louis sambil menatap lurus ke mataku.

Change My MindWhere stories live. Discover now