33. Sassy Masta

1.9K 217 50
                                    

***

"El, jam berapa kita berangkat? Bagaimana kondisi di sana? Apa sudah dapat dipastikan aman?" Aku membenarkan letak kaca mataku dan melihat jadwal penerbangan kami ke London. One Direction mendapat day off selama 2 minggu dan mereka semua – kecuali Zayn – memutuskan untuk kembali ke London.

"Penerbangan dari Minneapolis ke London ya? Hanya ada 1 penerbangan ke sana pada pukul 12. 58 sore dan kita akan sampai sekitar jam 9.18 malam dan ya kurasa itu cukup sepi"

"Ah baiklah, terima kasih El" Liam tersenyum penuh arti padaku sebelum keluar dari kamarku dan Louis, meninggalkanku yang sedari tadi duduk di meja kerja dan mempersiapkan beberapa hal untuk sisa tour mereka di Amerika. Oh aku tak percaya kami menyisakan 5 konser lagi di Amerika sebelum memulai Asian Tour kami.

"Hey El"

"Oh Tuhan!" Aku tersentak dan langsung memalingkan wajahku ke samping kanan. Kudapati Louis yang tersenyum geli padaku dan menarik kursi di sebelahku sebelum duduk di sana.

"Serius sekali" Louis melihat – lihat isi macbookku kemudian mengangguk – anggukkan kepalanya seolah mengerti.

"Sedang apa kau di sini? Kita akan ke bandara 4 jam lagi. Apa kau sudah mempersiapkan kopermu?" Louis menatapku dan mengangguk mantap dengan senyum lebar terpasang di wajahnya.

"Baiklah, sekarang bisakah kau pergi karena aku harus menyusun jadwal kalian?" Kalian bisa katakan aku sangat kasar padanya, namun demi Tuhan itu semua karena aku terus berkutat dengan macbook ini selama hampir 6 jam. 

Aku butuh tidur!

"Istirahatlah, El. Kau bisa melanjutkannya nanti di pesawat" Aku menggeleng keras dan memilih mengabaikannya.

"El"

"Eleanor"

"Eleanor Calder"

"Eleanor Jane Calder"

"Eleanor Jane"

"Eleanor Jane Tomlinson" Aku memalingkan wajahku cepat ke arahnya.  Louis tersenyum menang padaku, ia menyeringai. Sialan.

"Baik, apa maumu Louis? Aku sudah packing dan harus menyerahkan data ini secepat mungkin agar semuanya bisa lebih cepat diurus dan aku bisa beristirahat dengan tenang"

"Tapi kau harus istirahat El, kau bahkan belum tidur ketika aku tidur. Aku tertidur sekitar pukul 2 pagi dengan harapan ketika aku bangun, aku melihatmu di sampingku. Namun yang terjadi adalah sampai sekarang kau masih di sini dan berkutat dengan pekerjaan sialanmu ini" 

Aku memilih mengabaikannya dan menyimpan data – data tersebut karena aku takut lupa menyimpannya dan itu semua akan hilang begitu saja jika sesuatu yang buruk terjadi.

"El aku bicara denganmu"

"Oh ya Tuhan, Louis. Aku sudah tidur dan aku bangun lebih dulu daripada dirimu" Bohong El! Kantung mata di bawah matamu tidak mengatakan demikian.

Louis menatapku kesal, ia mengambil alih macbook milikku dan langsung mengaktifkan sleep mode. Ia menutupnya dan menatapku dengan senyum kemenangannya.

"Tidur" Aku memutar kedua bola mataku malas dan memilih mengikuti keinginannya. 

Louis menggiringku ke tempat tidur, aku membaringkan tubuhku di kasur diikuti Louis di sebelahku. Louis menarik bedcover sehingga menyelimuti tubuh kami dan menarik tubuhku ke arahnya. Ia melingkarkan salah satu tangannya di pinggangku dan satunya lagi mengusap lenganku, membuat lingkaran – lingkaran kecil di sana. Louis bersenandung kecil sehingga tanpa sadar mataku mulai memberat.

Change My MindWhere stories live. Discover now