15. Care?

1.6K 239 38
                                    

[Edited]

***

"I get jealous, I get mad, I get worried, I get curious. That's only because I care"

***

"Tolong 1 cappuccino Frappe ukuran venti, 1 Coffee Latte ukuran grande dan 2 red velvet untuk take away" kataku sambil tersenyum.

"Untuk yang Cappuccino Frappe menggunakan whipped cream?"

"Ya, tolong" Kataku sambil mencari dompetku.

"Atas nama?"

"Eleanor Calder" Jawabku tanpa sadar.

Sial, kenapa aku jadi menyebutkan namaku?

Kulihat barista itu tampak terkejut. Aku membuka kaca mata hitamku dan memandangnya bingung. Ada apa dengannya?

"Hey, you okay?" Aku mengibas - ngibaskan tanganku di depan wajahnya.

"Ka – kau Eleanor Calder?" Tanya barista itu sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Aku mengangguk dan tersenyum kecil padanya.

"Oh aku tidak percaya bisa bertemu denganmu di sini? Bisakah aku berfoto denganmu?"

Fans. Harusnya aku tahu itu.

"Tentu! Tapi bagaimana dengan antrean di belakangku?" Tanyaku sambil tersenyum geli.

Barista itu seperti tersadar kemudian menatapku malu. "Kau benar. Apakah kau keberatan jika menunggu sebentar? Aku yang akan mengantarkan pesananmu" Katanya dengan wajah memohon.

"Great! Jadi berapa totalnya?"

"£3,81"

"Baiklah nona..."

"Hill. Aurora Hill" Katanya sambil tersenyum semangat.

"Ah nona Hill. Terima kasih"

Setelah membayar aku keluar dari antrean dan berjalan menuju kursi kosong di dekat jendela. Aku membuka ponselku dan mengecek emailku karena aku melihat ada email yang masuk mengenai jadwal One Direction selama 3 bulan ke depan.

Aku membuka email itu dan membacanya dengan seksama. Ugh, kenapa jadwalnya padat sekali? Aku rasa aku akan gila karena kami akan  berpindah - pindah sekitar 5 kota dalam waktu 2 minggu.

"Elea?"

Aku tersentak ketila seseorang sambil menepuk bahuku. Aku .enoleh dan melihat seorang pria berdiri dengan kaus putih dan celana jeans hitam berdiri di belakangku.

"David!"

Aku sontak berdiri dan memeluknya. David membalas pelukanku dan terkekeh.

"Ini belum pukul 10 dan kau sudah di sini? Oh, apa kursi ini kosong?" Katanya setelah melepas pelukan kami. Aku mengangguk buatnya langsunh menempati kursi di drpanku itu.

"Ya, aku sedang membeli sarapan untuk Niall dan kopi untuk Louis. Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyaku.

Aku melihatnya mengerutkan dahi dan menatapku bingung, "Ah ya aku lupa bilang padamu. Aku menjadi asisten Louis yang baru selama mereka tour. So yeah, di sinilah aku" Kataku sambil tertawa.

"Really? Louis Tomlinson? Bukankah dia mantanmu?" Katanya sambil tersenyum menggoda.

Sial.

Well, akan kuperkenalkan dia. Dia adalah David Dawson, seniorku saat di kampus dan yeah kami pernah dan masih cukup dekat sampai sekarang.

"Shut up you double D! Aku membencimu karena membahas hal itu" Kataku membuatnya tertawa.

"Ah ya! Kenapa kau mengirimiku pesan? Tumben sekali" sambungku

Change My MindWhere stories live. Discover now