44. Don't Leave Me

1.5K 155 123
                                    

***
Stay.

I need you more than you think
***

Fun Fact!

Louis berpendapat kalau dia adalah member 1D yang paling ngerti soal cewe

Louis berpendapat kalau dia adalah member 1D yang paling ngerti soal cewe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kanggeeennn:(((

***

Louis's PoV

"Louis! Louis bangun! Louis!"

Aku tersentak dari tidurku dengan tubuh berkeringat dan nafas yang terengah – engah. Memejamkan mataku sesaat, aku menarik nafas dan menghembuskannya perlahan sambil berusaha menghapus mimpi itu dari ingatanku. Mimpi buruk yang terus membayangiku beberapa waktu belakangan ini. Aku tidak bisa kehilangannya lagi, tidak lagi.

"Louis?"

Aku memalingkan kepalaku ke kanan dan mendapatinya sedang duduk di sisi kananku dengan tatapan cemasnya. Tanpa berfikir 2 kali aku menarik tubuh mungilnya ke dalam pelukanku, melingkarkan tanganku di pinggangnya dan mengistirahatkan kepalaku pada puncak kepalanya. El tidak bicara apapun, ia hanya membalas pelukanku dan mengusap punggungku perlahan.

"Jangan pernah pergi, jangan pernah menjauh dariku. Kumohon berjanjilah padaku," Aku terus menggumamkan kata itu berulang – ulang hingga tanpa sadar setitik air mulai menggenang di pelupuk mataku.

El mengurai pelukan kami, ia menggerakkan tangannya ke wajahku dan menghapus air mata yang menggenang di sudut mataku, "Louis, kau tidak perlu menangis. Aku di sini, aku tidak kemana – mana. Aku bersamamu," Ulu hatiku terasa nyeri ketika melihatnya tersenyum tulus padaku. Bagaimana bisa aku menyakiti dia? Aku pernah melakukannya dan itu nyaris membunuh kami berdua.

Imajinasiku mulai bermain. Terlintas dalam benakku gambaran senyum tulus gadisku tergantikan oleh tatapan benci dan terlukanya padaku yang seakan mampu membunuhku. Air mata di pipinya tak mampu lagi kuhapus karena semua sudah berbeda. Dia tidak lagi bersamaku, dia menyerah bersamaku. Dia memilih untuk berbahagia dengan laki – laki lain.

Bagaimana jika itu benar?

Bagaimana jika El memilih untuk menyerah?

Bagaimana jika semua mimpiku nyata?

Semua pertanyaan berputar di otakku layaknya pusaran air yang mampu menarikku kapan saja. Semua terlalu banyak untukku.

"Sayang?"

Suara El mengembalikan fikiranku ke dunia nyata. Tidak, aku tidak bisa kehilangannya lagi. Aku menepuk bagian kasur kosong di hadapanku sebagai sebuah kode agar ia duduk di sana. Mengerti maksudku, El merangkak dan duduk di hadapanku dengan wajahnya yang nampak bingung.

Mengabaikan tatapannya, aku menatap wajah gadisku lembut. Kurekam semua hal yang ada padanya untuk kujadikan memori terindahku kelak. Mata bulat besar dengan iris coklatnya yang selalu menatapku lembut, rambut brunette panjang bergelombang miliknya yang kerap di permainkan angin, hidung mancungnya, bibir tipisnya yang berwarna soft pink walau tanpa pewarna bibir, senyumnya, tawanya, bahkan wajahnya ketika sedang marah dan menangis, wajahnya ketika sedang kesal dan khawatir berhasil terekam dengan jelasnya dalam memoriku.

Change My MindWhere stories live. Discover now