49. Positive

1K 143 40
                                    

***
"I am in love with a child I haven't meet yet"
***

[Sorry for typos]

***

Eleanor' PoV

Aku mengerang ketika kurasakan sesuatu menusuk - nusuk pipiku.

"Louis, diamlah"

Aku tersenyum kecil ketika aku kembali merasakan sesuatu menusuk - nusuk pipiku.

"Lou..."

Kedua alisku bertautan ketika aku memegang jari yang sedang menusuk - nusuk pipiku. Aku memaksa kedua mataku terbuka dan senyumku benar - benar melebar sekarang.

"Eloura!"

Aku langsung mengubah posisiku menjadi duduk dan mengangkat Eloura ke gendonganku.

Aku tertawa geli ketika Eloura menyusupkan kepalanya ke lekukan leherku.

"Lihat siapa yang merindukan ibu keduanya, El"

Aku menoleh dan melihat Briana yang duduk di kasur bersamaku.

"I thought it was Louis. I'm sorry, my bad," ucapku yang disambut tawa kecil darinya.

"Its fine. Aku tak masalah akan hal itu karena aku sadar jika kalian hanya tinggal serumah. Maaf aku lancang masuk kamar kalian. Louis yang memaksaku"

Aku mengangguk dan kembali tersenyum padanya, "tak perlu khawatir, ini rumahmu juga. Oh iya, dimana Louis?"

Baiklah, aku adalah seorang kekasih yang buruk karena melupakan kekasihnya.

"Kurasa dia pergi ke studio, dia sudah berangkat sejak tadi. Kurasa pertengkaran singkat kalian membuat Louis benar - benar nyaris mati"

Dahiku berkerut. Bagaimana bisa Briana tau?

"Uumm... Kau tak perlu bingung, El. Louis menceritakannya padaku dan dia benar - benar seperti orang depresi, kau tahu?"

Aku kembali tertegun dan menatap Briana. Briana tersenyum seolah tahu jika aku masih menyisakan sedikit keraguan akan ucapan Louis, ia memegang bahuku dan mengangguk.

"Aku tahu dia keterlaluan karena menutupi fake datingnya darimu, namun percayalah jika ia melakukan hal itu untuk melindungi hatimu. Dia benar - benar tak peduli dengan hatinya, dia hanya mempedulikanmu. Aku kembali ke sini karena ia memintaku untuk menjelaskan hal itu padamu. Dia benar - benar keterlaluan karena tak bilang padaku jika kalian telah berbaikan"

Aku tertawa mendegarnya menggerutu.

"Oh Bri, terima kasih. Aku minta maaf karena Louis sudah banyak merepotkanmu," ucapku tak enak padanya. Biar bagaimanapun, ini adalah masalah diantara aku dan Louis. Kurasa tak pantas jika Briana sampai tahu.

"Tak perlu merasa seperti itu, El. Louis sudah seperti kakakku, dengan senang hati aku akan membantu Louis. Dan karena sekarang kau sudah bersama Louis, kau juga kakakku. Jangan sungkan - sungkan untuk meminta bantuanku"

"Da!"

Kami tersentak dan melihat Eloura yang kini menatapku dan Briana sambil tersenyum.

"Tentu kau juga, anak manis"

Eloura tertawa dan kembali memelukku senang.

"Oh iya, aku membawakanmu Starbucks dan pancake yang tadi kubeli sebelum ke sini. Memang sudah tidak panas, namun kuharap kau suka"

Change My MindHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin