53. Sorry, Eleanor

1K 150 69
                                    

***
When I said I loves you, I will never hurt you. And if I do, you can see it in my eyes that it hurt me too.
***

Sorry for typo(s)

Louis's PoV

"Hey Lou,"

"Cepat masuk dan tutup pintunya"

Hannah mengangguk. Ia masuk dan menutup pintu mobilnya. Aku menjalankan mobilku, mengendarainya membelah jalanan kota London di pagi hari.

"Apa kau sudah sarapan?" Tanyaku ketika kami berhenti di sebuah lampu merah.

"Eh?"

Aku memutar kedua bola mataku malas dan menatapnya yang kini tengah menatapku kikuk.

"Aku bertanya padamu. Apa kau sudah sarapan?"

"Uumm... Sudah, tadi aku sarapan dengan sereal dan susu jadi -"

"Aku tak bertanya menu sarapan mu. Sekarang kita cari sarapan dulu karena aku belum makan dan aku lapar,"

"Tapi Lou -"

"Kau bisa tetap di mobil jika kau tak ingin turun"

"Tidak, tidak. Aku hanya penasaran apa Eleanor tidak menyiapkan sarapan untukmu? Apakah dia tak tahu jika kau suka sarapan? Atau kalian tidak tinggal bersama?"

Aku termenung sesaat. Bukankah El membuatkanku sarapan? Aku tersadar jika kesalahanku bertambah pagi ini.

Aku berbelok pada belokan pertama dan memutar arah mobilku kembali ke rumah.

"Ada apa?"

"Aku harus kembali ke rumah. Ada sesuatu yang kulupakan"

***

"Ini rumahmu?"

"Tunggu di sini dan jangan turun, jangan kemana - mana karena ada sesuatu yang harus aku selesaikan"

Tanpa menunggu jawaban darinya, aku langsung turun dari mobil dan masuk ke rumahku.

"El? Briana?"

Sepi.

Aku berjalan ke dapur, tak ada orang di sana.

"Atau mungkin El sedang mandi?"

"Louis"

"Astaga!"

Aku memekik tertahan dan langsung memutar tubuhku menghadap ke belakang.

"For god's sake, Hannah! Apa yang kau lakukan di sini? Kapan kau turun? Bukankah aku memintamu untuk menunggu di mobil?" Jeritku tertahan.

"Uumm... Aku -"

"Louis?"

Aku membeku di tempatku ketika kudapati El yang tengah berdiri di anak tangga terakhir dengan pakaian santainya.

"Kau pasti Eleanor"

Tanpa sadar aku menahan nafasku ketika kudengar suara Hannah. Aku memalingkan wajahku dan menatap Hannah tajam.

Hannah terlihat kikuk ketika kutatap, ia menunduk dan menggaruk tengkuknya yang kuyakin tidak gatal sama sekali.

"Uumm... Hai, maaf jika aku boleh tahu. Kau adalah..."

"A - aku Hannah. Uummm... Partner kerjanya Louis selama beberapa bulan ke depan"

Aku kembali menatap Eleanor yang kini menatapku sinis.

Change My MindWhere stories live. Discover now