Darba

21.2K 2.6K 92
                                    

Hari ini Grahita mengantarkan sang mama ke bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka berempat kembali ke Moskow, Rusia. Kemarin Grahita sempat jalan bersama dengan Hazal dan Dimitri. Gadis itu tak bisa menolak ajakan mereka yang begitu penasaran dengan Jakarta.

Mengenai hubungannya dengan sang mama, Grahita hanya sesekali berbicara jika menyangkut hal penting. Gadis itu masih belajar untuk menerima dengan sepenuhnya. Ia juga tak bisa dipaksa secara spontan untuk menerima semuanya dengan mudah. Ia butuh waktu.

"Kakak, nanti aku video call ya jika sudah sampai di Moskow?" ucap Hazal pada Grahita dengan bahasa Indonesianya yang terdengar lucu. Grahita langsung mengangguk mengiyakan.

Hazal bergerak memeluk Grahita dengan erat, seakan tak ingin berpisah dengan saudara perempuannya itu. Rasanya di Indonesia begitu cepat dan ia ingin menetap lebih lama di negara ini. Ia juga bahagia bisa bertemu dan menghabiskan waktu dengan Grahita yang ternyata sangat baik.

"Aku akan datang kembali ke sini, my sista. Wait me, ya?"

"Cepat, Hazal! Pesawat akan berangkat!" peringat Sergei pada putrinya itu.

Gadis muda itu langsung memberengut kesal, "Aku masih ingin bersama kakak, Baba!" Tak ayal Hazal menyingkir dari hadapan Grahita.

Sergei menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah sang putri. Lalu Grahita dihampiri oleh sang mama yang sedari tadi hanya menatap interaksi mereka semua dalam diamnya.

Marcella hanya memandang putrinya itu lekat. Lalu Marcella bergerak memeluk Grahita.

"Mama sebenarnya malu untuk sekedar memelukmu, Nak. Tapi mama sangat ingin mendekap tubuh yang telah lama mama dambakan ini. Mama berharap kamu selalu sehat dan bahagia," ucap Marcella pelan di dalam pelukannya. Sedangkan Grahita hanya diam tak merespon pelukan sang mama.

Marcella lalu melepas pelukannya. Perempuan itu mengusap pelan pipi sang putri sebelum berpisah. Tak apa Grahita tak membalas pelukannya. Cukup Grahita menerima pelukannya saja ia sudah bersyukur.

Lalu gantian Sergei yang berjalan mendekati Grahita. Laki-laki itu tersenyum tulus dan mengucapkan kata perpisahan. Laki-laki itu juga kembali mengucapkan terima kasih.

Sementara itu, Dimitri hanya menatap kakak cantiknya itu. Dalam lubuk hati terdalamnya, ia tak rela kembali ke Moskow. Dimitri langsung jatuh cinta dengan suasana di Indonesia. Laki-laki itu juga senang bisa melihat sang mama yang terlihat lebih hidup berkat Grahita.

Mereka lalu melambaikan tangannya pada Grahita. Gadis itu membalas lambaian tangan mereka dan tersenyum tipis. Setelah mereka semua masuk ke ruang boarding, Grahita langsung berjalan menuju parkiran bandara. Ia langsung bergerak menuju restoran karena harus bekerja.

Akhir-akhir ini Grahita sibuk sehingga harus bisa membagi waktunya dengan baik. Dari pagi hingga malam, waktunya ia habiskan di restoran. Belum lagi jika ia harus menghadiri sebuah acara, rasanya kesibukannya kali ini membuat ia bisa sejenak melupakan masalah pada dirinya. Ia juga lebih berani untuk bertemu orang-orang di luar dan mencoba banyak hal yang dulu menjadi pantangannya.

Grahita akhirnya bisa lepas dari kontrol ke dokter Jihan. Gadis itu pelan-pelan bisa mengontrol dirinya sendiri. Memang tak mudah, ia butuh kerja keras untuk bisa menyembuhkan semuanya.

Grahita kadang berpikir, dunia seperti mengajaknya untuk bermain drama. Ia harus menghadapi hal-hal di luar kuasanya. Ia juga harus mengalami hal berat dengan keadaan psikis yang terguncang. Beruntung, orang baik di sekitarnya turut membantu dirinya untuk kembali bangkit.

*****

Seorang laki-laki yang memakai baju tahanan hanya bisa tertunduk lemas. Rasanya sangat menyiksa ketika harus mendekam di dalam hotel prodeo yang dingin dan kejam ini. Beberapa kali ia mendapatkan perlakuan yang tak enak dari sesama penghuni sel di blok C. Bahkan kemarin ia mendapatkan pukulan karena kasusnya itu. Penghuni di sini akan selalu beraksi kepada penghuni baru dengan kasus kekerasan terhadap perempuan, apalagi jika kasusnya sangat berat, jangan harap bisa lepas begitu saja.

Aksara Dan SuaraWhere stories live. Discover now