Pakara

21.1K 2.5K 75
                                    

*Warning: Terdapat banyak umpatan! Harap bijak dalam membaca🌛

Tak terasa seminggu sudah pasca pembukaan restoran Grahita. Gadis itu sendiri yang menangani segala macam hal yang berhubungan dengan restoran. Ia juga kadang terlibat dalam urusan dapur dan menjadi penanggung jawab restorannya disamping Riska sang manager.

Beberapa orang yang penasaran, akhirnya datang ke restoran Grahita. Memang selama satu bulan pasca pembukaan, Grahita mengadakan promo hemat untuk memeriahkan launchingnya restoran. Ini adalah salah satu trik yang ia dapatkan ketika masih menimba ilmu yaitu tetap untung walau mengadakan promo. Sedikit demi sedikit juga ia belajar bisnis yang baginya sangat awam. Mungkin ia juga tak seberapa dengan pebisnis lain, tetapi ia tetap optimis bisa menjalankan mimpinya itu.

"Mbak ada tamu yang mencari Mbak di depan." Ujar salah satu karyawan di restorannya pada Grahita.

Grahita yang sedang memasak Bouillabaisse kini menghentikan memasaknya.  Grahita sudah kangen berat memasak masakan Prancis. Oleh karena itu, ia sengaja terjun ke dapur untuk memasak.

Dari awal sebenarnya ia ingin memasak daging sapi untuk diolah menjadi Beef Burguignon, namun karena memakai anggur merah dan ia juga tak memakannya, jadilah ia memilih mengolah seafood atau Bouillabaisse. Grahita memang suka memasak masakan Prancis. Namun karena kebanyakan masakan Prancis menggunakan anggur, jadilah Grahita mengakalinya dengan sari anggur putih. Hal itu juga yang berpengaruh terhadap masakan sehingga ia bisa menciptakan resep baru tanpa alkohol di dalamnya.

Sedikit cerita, Grahita juga sempat dilema di awal pendidikannya karena banyaknya makanan Prancis yang menggunakan alkohol. Ia akhirnya juga terbawa arus di sana dan sempat mencicipi beberapa jenis anggur. Hal ini memang menjadi suatu hal wajar tentunya, namun tidak di Indonesia. Sempat galau dan banyak mempertimbangkan berbagai hal, akhirnya Grahita memilih jalur aman ketika sudah lulus pendidikan. Namun sebenarnya juga tak menutup kemungkinan ia harus memasak makanan yang mengandung alkohol suatu hari kemudian.

"Siapa?"

"Tidak mau menyebut namanya Mbak. Intinya ingin bertemu dengan Mbak."

Grahita berdecak pelan. Lalu ia mencuci tangannya dan meminta head chef di dapur untuk melanjutkan memasaknya.

"Tinggal nunggu matang dan siapkan kentang ya Bli." Ucapnya pada bli Ketut, head chef di restorannya.

Bli Ketut mengangguk dan mengacungkan jempolnya pada Grahita. Mereka sudah mengenal sejak 5 tahun yang lalu. Mereka bertemu pertama kali di Alsace, Prancis ketika sama-sama magang di acara festival kuliner di sana. Selama kurang lebih dua bulan mereka saling kenal dan menjalin komunikasi hingga sekarang. Beruntungnya Grahita juga, bli Ketut baru keluar dari tempat kerjanya di Bali dan Grahita langsung menarik bli Ketut untuk bekerja dengannya.

Grahita lalu berjalan menuju keluar. Terlebih dahulu ia melepas apronnya dan merapikan penampilannya.

Grahita mengedarkan matanya. Kata salah satu karyawannya tadi, orang yang mencarinya berada di meja nomor 10 dan Grahita melihat sebuah punggung tegap yang duduk membelakanginya.

Lantas Grahita mendekat. Gadis itu menyapanya dan langsung terkejut dengan siapa yang datang.

"Tata?"

Grahita langsung menatap datar pria yang sudah ia blacklist dari hidupnya. Gadis itu bahkan mundur satu langkah. Sedangkan Sultan langsung berdiri dan mendekat ke arah Grahita.

"Ngapain ke sini?!" sengak Grahita pelan dengan penuh penekanan. Gadis itu bahkan menatap Sultan dengan tatapan nyalangnya.

"Maafin aku ya Ta. Maaf."

Aksara Dan SuaraWhere stories live. Discover now