Kanin

20.2K 2.5K 115
                                    

"Ehem yang habis kencan."

Grahita yang hendak pergi ke dapur langsung berhenti dan menatap Riska yang sudah tersenyum jahil di tempatnya. Perempuan itu menatap penuh jahil ke arah Grahita yang menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa nggak di restoran aja, Ta?"

"Di restoran nanti jadi gosip."

Sedangkan Riska kembali tersenyum jahil. "Oh begitu ya?"

"Apa sih Ris."

Sedangkan Riska tambah tersenyum lebar, "Nggak apa-apa kali, Ta. Anak-anak sini juga bukan tukang ngomongin orang di belakang."

Sedangkan Grahita yang hendak memakai apron langsung menatap Riska. "Kami hanya teman, Ris."

Riska hanya tersenyum dan mengangguk, "Oke, hanya teman," ucapnya dengan raut wajah setengah jahil.

Grahita mengangguk dan memilih masuk ke dalam dapur. Sedangkan Riska di tempatnya masih tersenyum.

"Bahagia terus ya, Ta? Gue seneng dengan lo yang sekarang," gumam Riska tersenyum tulus seraya menggelengkan kepalanya pelan.

*****

Warning! Terdapat adegan kekerasan dan umpatan yang banyak! Harap bijak dalam menyikapinya.

Pagi ini Grahita memilih untuk meliburkan diri dari kegiatan di luar. Sebenarnya hari ini weekend sehingga dimanfaatkan oleh Grahita untuk di rumah saja. Gadis itu memilih untuk membersihkan rumah bersama mbok Yati, asisten rumah tangga yang kadang kala datang ke rumah. Grahita membersihkan barang-barang yang ia anggap tak perlu untuk ada di ruang tamu ataupun ruangan lainnya sehingga ia mengalihkan barang-barang tersebut ke dalam gudang.

"Neng, ini nanti figura oma taruh gudang nggak apa-apa ya?"

"Iya nggak apa-apa Mbok. Taruh bawah biar Tata yang ngangkat. Mbok nyapu aja."

Mbok Yati menurut. Perempuan paruh baya itu meletakkan figura yang beliau ambil dari dinding. Memang rumah peninggalan ini banyak sekali foto yang terpasang. Namun Grahita ingin merubah rumah ini agar menjadi lebih lega dengan mengurangi beberapa barang yang berlebihan.

Setelah selesai membersihkan bagian dalam rumah. Grahita beralih membersihkan taman depan yang ditumbuhi beberapa bunga. Rencananya, ia ingin membuat taman kecil di sana dengan ditambah ayunan. Nampaknya lebih berwarna jika seperti itu.

Grahita ingin membangun kehidupan yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Ia ingin menjadi Grahita yang jauh dari image di masa lalunya. Ia ingin memanfaatkan waktu yang ada dengan mengobati lukanya, dengan memaafkan masa lalunya dan membangun fase baru di masa sekarang.

Pukul 10 pagi pekerjaan mereka selesai. Mbok Yati sudah pamit karena anak dan menantunya datang dari luar kota. Grahita memakluminya. Sekarang gantian ia memasak untuk dirinya. Tadi pagi ia hanya sarapan dengan satu pisang saja. Oleh karena itu, sekarang ia merasa lapar dan ingin memasak sesuatu yang menyegarkan di siang yang panas ini.

Dikarenakan suasana hati Grahita yang bahagia, gadis itu memutar sebuah lagu Prancis berjudul Acrobates yang dibawakan oleh L. E. J. Sesekali ia menyanyikan lagu tersebut sambil meracik bahan makanan.

Tepat menyelesaikan memasaknya, suara bel rumah berbunyi. Segera gadis itu melepas apronnya dan menuju ke depan.

Saat membuka pintu, Grahita terdiam menatap laki-laki yang tersenyum padanya. Namun bukannya bahagia, justru kemarahan di wajahnya-lah yang nampak.

Aksara Dan SuaraWhere stories live. Discover now