Locana

19.8K 2.4K 61
                                    

"Ayo ngomong. Kenapa diam aja?"

Sedari tadi mereka hanya saling memandang layar yang menampakkan wajah mereka masing-masing. Di Belanda menunjukkan pukul setengah satu siang, sedangkan di Indonesia sudah pukul 18.30 WIB.

Gandhi terkekeh pelan dengan Grahita yang mengerutkan dahinya. Mereka sedang video call sekarang. Saat ini Grahita masih di Instansi. Gadis itu tengah menikmati istirahat siang selama satu jam.

"Aku kangen kamu, Ta. Tinggal setahun ya? Lama banget sih," ujar pria itu.

Sedangkan Grahita langsung tersenyum. "Nggak lama kok. Habis ini spring, terus summer, habis itu autumn, winter, spring, dan summer lagi. Tapi aku usahakan spring udah pulang, Ndi."

"Masih lama. Andai jarak Belanda itu kayak ke Papua, udah aku samperin, Ta."

Grahita terkekeh pelan sambil menatap layar yang menampakkan wajah Gandhi. Laki-laki itu terlihat sedang bersandar di dinding kamarnya.

"Ck! Lebay banget. Selama masih ada gawai, kuota, dan kemauan, pasti ada jalan buat berkomunikasi. Kamu nggak perlu nyamperin. Cukup kita komunikasi kayak gini. It's enough."

"Tapi rasanya kurang aja. Apa kamu nggak kangen aku?"

Grahita mengerutkan dahinya. Lalu berdecak pelan. "Terus kalau aku kangen, emang kamu mau ke sini?"

Gandhi tertawa konyol sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sedangkan Grahita menahan tawanya. Ia tahu Gandhi hanya memancing. Ketika ia begerak sebagai umpan, justru Gandhi tak berani mengambil umpan itu.

"Bagaimana harimu?" tanya Grahita kemudian. Ia menutupi rasa ingin tawanya dengan bertanya hal lain.

"Seperti biasanya. Tapi tadi mantau anggota yang menjalani beberapa latihan. Lumayan berat beberapa hari ini."

"Jujur ya, Ndi, aku itu kurang paham dengan duniamu. Apalagi istilah militer yang membingungkan bagiku. Kamu kemarin bilang, cari info dulu tentang duniaku dan sampai sekarang masih agak bingung. Sudah tanya Lili, tapi gadis itu nggak paham, padahal Leo juga tentara."

"Tentara apa?"

"Katanya tugas di Surabaya. Sering di laut dan air gitu. Aku nggak paham. Mungkin bagian laut."

Gandhi tertawa mendengar jawaban polos Grahita. Kalau begini ia harus mengajarkan dari awal.

"Itu namanya TNI AL Ta. Tugasnya menjaga kedaulatan NKRI khususnya bagian kelautannya. Kalau aku di daratan. Sekarang paham kan bedanya?"

Grahita tersenyum lebar. "Iya. Aku paham. Lemot banget aku mikir gini. Maaf ya, Ndi. Akunya juga yang malas nyari tahu. Kamu yang akhirnya bantu aku dari awal yang belum paham-paham. Mungkin aku harus baca-baca dahulu dan kamu bisa menjelaskan supaya aku lebih paham lagi."

Aksara Dan SuaraWhere stories live. Discover now